Dan jika malam datang membawa bayang,
aku tak akan bersembunyi lagi,
sebab dalam hatiku yang pernah hancur,
telah tumbuh kembali cahaya kecil yang tak akan mati.
"Ini luar biasa," kataku, tersenyum.
"Terima kasih," jawabnya. "Aku mulai merasa lebih baik. Masih ada luka, tapi aku belajar untuk hidup dengannya. Dan itu berkatmu."
Aku mengangguk, merasa lega. "Kau kuat, Naya. Aku selalu tahu itu."
---
Aku tidak pernah menceritakan pada Naya mengapa aku begitu peduli padanya. Tapi mungkin suatu hari nanti, aku akan memberitahunya bahwa dulu, aku juga pernah merasakan kesepian yang sama. Dan seseorang telah membantuku melewatinya. Sekarang, aku hanya ingin melakukan hal yang sama untuknya.
Malam ini, jendela kamar Naya masih terbuka. Tapi kali ini, aku melihatnya tersenyum saat menatap bintang-bintang di langit. Aku tahu, sepi itu belum sepenuhnya pergi. Tapi setidaknya, kini ada cahaya kecil yang mulai menyala di sudut hatinya.
Dan selama aku masih bisa mengetuk pintunya setiap pagi, aku akan terus melakukannya. Karena di dalam dirinya yang sunyi, aku menemukan alasan untuk tetap ada.