namun aku tak ingin lagi terjebak di sana.
Luka yang dulu merantai langkah,
perlahan melepaskan genggamannya,
seperti fajar yang tak pernah lelah,
mengusir gelap dengan cahaya.
Aku tak lagi bertanya "mengapa",
tak lagi menyimpan duka di dada,
karena kini aku tahu,
bahwa esok masih menanti dengan harapan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!