Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Kimia

Ketua Perkumpulan Pendidik Sains Kimia Indonesia (PPSKI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selasar Sekolah

3 November 2021   07:31 Diperbarui: 3 November 2021   07:33 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kalau menurut kamu Silvia, siapa?", tanyaku kepada Silvia karena dia hanya terdiam dan terlihat sedang berpikir.

"Siapa ya pak... aku nggak tahu pak, karena menurut aku guru-guru memang cerdas, karena ilmuwan itu juga diajar oleh gurunya. Terus... ilmuwan itu juga manusia cerdas karena penemuannya, tetapi ilmuwan itukan jagonya di bidangnya masing-masing. Jadi aku nggak tau pak siapa yang paling cerdas", jelas Silvia.

Sayangnya perbincangan kami harus terhenti karena tiba-tiba bunyi bel tanda masuk kelas sudah dibunyikan. Anak-anak itu pamit untuk kembali masuk ke kelas. Aku pun kembali ke ruangan untuk melanjutkan pekerjaan. Belum lagi mengerjakan laporan keuangan sekolah  yang tadi aku tinggalkan, aku teringat buku yang berjudul '100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Masa' karya Michael H. Hart. 

Logikaku langsung berkata orang yang cerdas pasti berpengaruh bagi kehidupan umat manusia. Tidak mungkin orang bodoh yang akan mengubah jalan hidup orang lain. Dan tokoh nomor satu dalam buku itu adalah Rasulullah. Dalam bukunya itu, Michael H. Hart menuliskan alasan dia memilih Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai tokoh teratas dalam daftar tokoh paling berpengaruh adalah karena Rasulullah satu-satunya orang dalam sejarah yang sangat berhasil baik dalam keagamaan maupun yang lainnya. Dari asal usulnya yang bersahaja Rasulullah sukses menjadi pemimpin politik yang amat efektif. Saat ini, lebih dari seribu empat ratus tahun setelah wafat beliau, pengaruhnya masih kuat dan merasuk.

Lantas aku jadi berpikir, menurut Rasulullah sendiri, siapa orang yang paling cerdas itu? Untuk menghabiskan rasa penasaranku, aku langsung googling hadits shahih tentang hal itu. MasyaAllah.... tidak memerlukan waktu yang lama aku berhasil menemukannya. Aku dapati sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy. 

Dalam hadits itu dituliskan : dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma berkata, "Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam dan bertanya, 'Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?' Rasulullah menjawab, 'Yang paling baik akhlaknya'. Kemudian ia bertanya lagi, 'Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?'. Beliau menjawab, 'Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.' 

Subhanallah...  Seketika aku tertegun setelah membaca hadits tersebut. Ternyata selama ini aku salah, siswa-siswa ku yang tadi ngobrol di selasar juga salah. Bahkan penulis buku terkenal itu pun juga salah. Hidup di dunia hanya sebentar, setiap yang hidup pasti mengalami mati, dan hidup di akhirat adalah abadi. Sukses di dunia juga hanya sesaat, tetapi sukses di akhirat selamanya. Hanya orang yang cerdaslah yang menyiapkan kesuksesannya kelak di akhirat. Buat apa sukses sementara di dunia, tetapi celaka selamanya di akhirat. 

Kain batik dibuat kemeja

Dipakai salat menghadap kiblat

Lebih baik hidup biasa saja

Tetapi selamat kelak di akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun