Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Senyuman Terakhir

10 Februari 2024   00:24 Diperbarui: 10 Februari 2024   00:37 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Andi dan Simba. (Freepik.com)

Senyuman Terakhir 

Andi tersenyum ke langit, awan berlalu tenang,  
Senyum ribuan kata, emosi dalam terkurung.  
"Aku lupa menikmati," bisiknya, hati terpanggil,  
Langit luas memanggil, masa lalu dan sekarang beradu.

Di sampingnya, Simba, setia dan lembut,  
Andi berharap, di mata kucing, cinta tercermin.  
Kehidupan tak hanya tentang memberi makan,  
Tapi kebaikan, yang tumbuh, menyembuhkan.

Senyuman Andi berganti tawa, cerita kehidupan,  
Campuran bahan, resep hidup yang dinikmati.  
"Cuaca akan dingin," katanya, Simba merespon,  
Persahabatan, penerimaan, dalam diam mengerti.

Mata tertutup, dunia berubah, langit gelap menyala,  
Bintang-bintang bersinar, masa lalu dan sekarang bersua.  
Andi merasakan hubungan, bagian dari semesta,  
Kegembiraan, saat langit malam mengungkap rahasianya.

Hujan turun, Andi dan Simba bersama di akhir,  
Kenangan, cinta, kehidupan berlalu.  
Andi bersyukur, untuk saat-saat terakhir,  
Dalam pelukan dingin, bersama Simba, dia beristirahat.

Malang, 10 Februari 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun