Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pergolakan Batin Nara

4 Februari 2024   23:55 Diperbarui: 5 Februari 2024   00:24 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pergolakan batin Nara. (Freepik/nikitabuida)

Pergolakan Batin Nara

Sinar pagi membangunkan Nara,  
Jendela terbuka, langit dicerca.  
Air mata semalam, masih terasa,  
Duka malam, di jiwa terasa.

Suara pecah, dunia luar memanggil,  
Nara menutup telinga, hati bergetar.  
Tamparan nyata, kata-kata memburu,  
Air mata jatuh, dalam kesunyian merayu.

Kehidupan dibayang-bayangi, kebohongan terungkap,  
Ayah berkeluarga, ibu tersakiti.  
Nina, sahabat menjadi musuh,  
Teror datang, sebagai balas dendam.

Nara menatap keabadian,  
Pikiran kalut, keputusan terbentang.  
Cahaya putih, penghiburan sejati,  
Damai menyelimuti, di akhir cerita hati.

Sidoarjo, 5 Februari 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun