Pada akhirnya, kesunyian bukanlah tentang ketiadaan, melainkan tentang kehadiran yang paling murni.
Retakan di Balik SenyumanAda sederet kisah yang tak pernah selesai dituliskanTersembunyi di balik senyuman yang hampaJiwa ini lelah diguyur huja
Puisi ditulis pada kemarau Juli yang dingin
Ada satu waktu di mana langit masih gelap, notifikasi belum berbunyi, dan dunia belum terjaga—itulah waktu ketika jiwa menemukan ketenangannya.
Karena kadang, dunia tidak butuh lebih banyak suara. Dunia hanya butuh seseorang yang benar-benar mendengarkan, merenung, dan mencintai dalam diam.
Bahwa cinta dan kemanusiaan haruslah bangkit, agar Gaza tidak lagi menangis dalam kesunyian
Diam di Rumah Tapi Jiwa Tak Pulang? Fenomena Manusia Tikus Ungkap Kerapuhan Visi dan Komunikasi Keluarga
Sebuah novel visual yang mengajak kita menyelami depresi, kesepian, dan suara-suara di kepala yang sulit dibungkam.
Puisi Sedih dengan tema renungan dalam kehidupan yang penat ini.
Sedikit teman, tapi setia. Sunyi, tapi penuh makna. Inilah kisah persahabatan di balik diam.
Kesunyiaan yang dimaksudkan dalam tulisan ini, dibagi dua yaitu kehidupan eksternal (sosial masyarakat) dan internal dari Pak Wiliam
Segala bentuk aktivitas terasa hambar tak berasa,membaur membiar menjadi satu dengan kesunyian,kebisingan yang ku buat hanya untuk mengusik telingatid
Laut yang tak berpantai menyimpan nama yang tak pernah terucap, hanya mengalun dalam kesepian.
Mohon Maaf Lahir dan Batin. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446
Aku selalu percaya bahwa perjalanan bukan sekadar berpindah tempat, tetapi juga tentang pertemuan---dengan orang baru, dengan cerita yang tak terduga,
Ada satu hal yang sering dihindari banyak orang: kesunyian. Seperti lorong panjang tanpa suara, ia terasa asing, bahkan menakutkan.
Ia diakui oleh dunia sebagai seorang Novelis yang luar biasa, Gabriel García Márquez mempunyai kemampuan yang unik dalam menyusun kalimat-kalimat.
Kesunyian datang tanpa mengetuk,menyelinap di sela detak jantung,menemani malam-malam panjang,di mana aku tak lagi punya suara.Aku duduk,di antara bay
kubayangkan engkau datang/'tuk merengkuhkan tangan/meraih sejenak jiwaku/dalam liputan damai lubuk kesunyian