Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... petani.

Pikiran-pikiran radikal hanya mungkin dihasilkan oleh sunyi. Itulah kenapa pecinta literasi cenderung suka menyendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suluk Sang Fakir

2 Maret 2025   17:04 Diperbarui: 2 Maret 2025   17:04 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pxhere.com/id/photo/1144089

Suluk Sang Fakir

AR. Zanky

Waktu ke waktu kau penuhi lumbung kehidupanku
Tangan yang kosong ini kau isi dan isi lagi
Lidah yang kelu ini kau bikin bernyanyi dan bernyanyi
Telinga yang pekak ini kau bisiki dan bisiki
Hati yang sunyi ini kau getarkan dengan ujian demi ujian
Jiwa yang mencari ini kau limpahi dengan kegelisahan demi kegelisahan
 
Musim ke musim kau isi pundi-pundi perbekalanku
Musafir yang papa ini kau panggil dan kau panggil
Diri yang letih ini kau himbau dengan pertanyaan demi pertanyaan
Usia yang singkat ini kau kejar dengan masalah demi masalah
Penyair kasmaran ini kau sesaki dengan kerinduan demi kerinduan
Pengemis lata ini kau karuniakan sanjungan demi sanjungan
 
Aku berjalan dan berjalan
tanpa mengerti kapan bakal kau jemput kesendirian
Tiap malam kupandangi cakrawala
mengharap kau datang tiba-tiba
Berdzikir aku bersama katak-katak memanggil hujan
antara raungan badai dan petir bersahutan
kubayangkan engkau datang
'tuk merengkuhkan tangan
meraih sejenak jiwaku
dalam liputan damai lubuk kesunyian
 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun