Namun adat dan agamamu
Telah mengubur matahari negerimu
Hingga kegelapan menyentuh setiap mata saudaramu
Dan bangsamu seperti pertapa tua
Sebagai pengelana Tuhan yang mengemis surga di setiap jalan-jalan yang buntu
Dunia tradisi membalas mengejek dunia modern dengan berkata:
Tetapi aroma lempung hatimu belum terhapus
Hanya kau menutupinya dengan wangi deodoran
Ilmu akal dan menimbunnya dengan teknologi
Agar neraka kebahagiaanmu nampak seperti surga yang gemerlap.
Kesombongan pikiranmu telah menipu dirimu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!