Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Puisi: Timur Meniru-niru Barat dan Jejak Tradisi di Altar Modern

24 April 2022   17:01 Diperbarui: 24 April 2022   17:11 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun adat dan agamamu

Telah mengubur matahari negerimu

Hingga kegelapan menyentuh setiap mata saudaramu

Dan bangsamu seperti pertapa tua

Sebagai pengelana Tuhan yang mengemis surga di setiap jalan-jalan yang buntu

Dunia tradisi membalas mengejek dunia modern dengan berkata:


Tetapi aroma lempung hatimu belum terhapus

Hanya kau menutupinya dengan wangi deodoran

Ilmu akal dan menimbunnya dengan teknologi

Agar neraka kebahagiaanmu nampak seperti surga yang gemerlap.

Kesombongan pikiranmu telah menipu dirimu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun