Mohon tunggu...
suzannerblack
suzannerblack Mohon Tunggu... Pelajar

Reklamasi Tambang Batu Kapur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Reklamasi Tambang Batu Kapur: Solusi Hijau untuk Pemulihan Lahan

11 Oktober 2025   15:41 Diperbarui: 11 Oktober 2025   15:38 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reklamasi tambang merupakan proses krusial untuk mengembalikan fungsi ekologis lahan pasca-penggalian.
Khusus untuk tambang batu kapur, yang sering meninggalkan tanah basa, erosi tinggi, dan nutrisi minim, pemilihan tanaman tepat menjadi kunci sukses.
Berdasarkan panduan ahli, Reklamasi Tambang Batu Kapur bisa dimaksimalkan dengan spesies pionir yang adaptif.

Tanaman yang Direkomendasikan:
1.Akasia (Acacia mangium): Tanaman legum ini unggul dalam fiksasi nitrogen, menstabilkan tanah, dan tahan pH tinggi. Cocok untuk tahap awal, tumbuh cepat hingga 2-3 meter/tahun.
2.Sengon (Paraserianthes falcataria): Serbaguna untuk reboisasi, menyediakan naungan dan biomassa. Akar dalamnya mencegah longsor di lereng tambang.
3.Matoa (Pometia pinnata): Spesies endemik yang tahan kekeringan, menghasilkan kayu berkualitas dan mendukung biodiversitas.
4.Rumput vetiver (Vetiveria zizanioides): Efektif erosi control dengan akar panjang hingga 3 meter, mudah ditanam di lahan terbuka.
5.Tanaman penutup tanah seperti Pelepah (Mucuna bracteata): Memperbaiki struktur tanah dan menekan gulma.

Metode Pelaksanaan
Mulai dengan analisis tanah untuk menyesuaikan pH (target 6-7). Tabur benih pionir di musim hujan, kombinasikan dengan pupuk organik dan terasering. Pantau pertumbuhan selama 2-3 tahun untuk transisi ke tanaman permanen seperti jati atau mahoni.
Manfaatnya? Mengurangi degradasi lingkungan, meningkatkan kesuburan, dan membuka peluang agroforestry. Ahli lingkungan menekankan, reklamasi bukan hanya kewajiban, tapi investasi berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, lahan tambang bisa berubah jadi hutan produktif dalam dekade.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun