Mohon tunggu...
Suwandhy Ardiansyah
Suwandhy Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi bermain voli

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Atlet Karate Dojo Garuda Sumbawa pada Pertandingan KOSN Tingkat Provinsi Tahun 2020

6 November 2023   15:39 Diperbarui: 6 November 2023   15:55 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2.3. Kumite dalam karate (sumber: Kumite Karate, 2019)

Kata berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik, tetapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Kata memiliki ritme gerakan atau pernapasan yang berbeda. Kata ada yang dinamai Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.

Gambar 2.2. Kata beregu karate (sumber: World Karate Federation, 2010)
Gambar 2.2. Kata beregu karate (sumber: World Karate Federation, 2010)
  • Kumite

Kumite atau tarung berarti pertemuan tangan. Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Kumite merupakan bagian dari latihan karate yang mengajarkan karateka untuk mempraktekkan teknik menyerang, bertahan dan menyerang balik dengan sungguh-sungguh tetapi dengan keamanan yang tinggi. (Nakayama, 1979).

Gambar 2.3. Kumite dalam karate (sumber: Kumite Karate, 2019)
Gambar 2.3. Kumite dalam karate (sumber: Kumite Karate, 2019)
  • Pertandingan Karate

Pertandingan resmi karate terbagi dalam dua nomor, yaitu kumite dan kata. Kumite adalah pertandingan tarung bebas karate. Dalam kumite, selain memakai seragam standar karate, karateka memakai beberapa perlengkapan seperti pelindungan tangan, gum shields (pelindungan gigi), dan lain-lain. Untuk kedua karateka, sabuk dibedakan menjadi dua warna yaitu warna merah dan biru, pertandingan dibagi menurut kelas berat badan dan jenis kelamin. Sedangkan waktu pelaksanaanya adalah 2-3 menit.

Pertandingan kumite dan kata dilaksanakan di arena berupa lantai seluas 8x8 meter, beralas matras di atas panggung dengan ketinggian 1 meter, ditambah daerah pengaman berukuran 2 meter pada tiap sisi. Arena pertandingan harus rata dan terhindar dari kemungkinan menimbulkan bahaya. Secara umum dalam kumite karateka dilarang menyerang dengan siku, lutut, cakaran, cekikkan, mematahkan sendi, dan menyerang bagian vital. Daerah yang boleh diserang adalah kepala, wajah, leher, dada, perut, samping tubuh, serta punggung. Kedua karateka harus bisa mengontrol tenaganya, jika serangan mengakibatkan fatal, karateka bisa didiskualifikasi.

3. METODE PENELITIAN

  • Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti meneliti obyek yang bersifat alamiah dan apa adanya serta data yang akan terkumpul, analisisnya lebih bersifat kualitatif. Metode penelitian kualitatif  adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive sampling, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2010).
  • Penelitian ini juga merupakan penelitian deskriptif. Menurut Maksum (2012), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan gejala, fenomena atau peristiwa tertentu dengan mengumpulkan data yang dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan fenomena, kondisi, atau variabel tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Survei adalah suatu aktivitas yang memperhatikan obyek dalam penelitian dengan mengamati (Arikunto, 2010). Teknik pengumpulan data berupa angket. Hasil dari angket tersebut akan dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif dan dituangkan ke dalam bentuk persentase.
  • Populasi dalam penelitian ini adalah atlet karate Dojo Garuda Sumbawa tahun 2020 yang berjumlah 60 orang.
  • Kriteria dalam penentuan sampel ini adalah atlet Karate Dojo Garuda Sumbawa yang pernah memenangkan pertandingan di tingkat nasional. Berdasarkan kriteria tersebut yang memenuhi syarat berjumlah 25 orang (Tabel 4.2 Data nama sampel penelitian).
  • Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian secara garis besar, alat pengumpulan data ada dua kategori, yakni tes dan non-tes (Maksum, 2012). Sedangkan menurut ahli lain mengemukakan, instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, yang berarti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010).
  • Instrumen yang peneliti gunakan adalah berdasarkan instrumen penelitian sejenis dari Aprizal Fikri (2018) yang sudah tervalidasi yang meneliti masalah anxiety (kecemasan) dalam olahraga.
  • Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam sebuahpenelitian, karena tujuan utama dari sebuah penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2011). Setelah instrumen dinyatakan valid kemudian peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan angket dengan menyebar angket kepada atlet karate Dojo Garuda Sumbawa berupa pertanyaan/pernyataan untuk memperoleh data yang nantinya setelah data diperoleh, maka akan dikumpulkan kemudian dianalsis.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif menggunakan persentase. Menurut Sugiyono (2010), statistik deskriptif  adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul dari objek yang telah diteliti sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum arau generalisasi. Rumus untuk mencari persentase yang dikutip dari buku Sudijono (2012) untuk menghitung frekuensi relatif (persentase) sebagaai berikut :

P = n/N x 100%

Keterangan :

P = persentase

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun