Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pulau Moyo, Surga Tersembunyi di NTB

5 Februari 2022   19:42 Diperbarui: 5 Februari 2022   19:47 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Moyo (sumber: harnas.co)


Destinasi wisata di NTB, yang sudah dikenal adalah Gunung Rinjani, Pantai Senggigi, Tiga Gili dan terakhir sirkuit internasional Mandalika. Tetapi Pulau Moyo justru  lebih dikenal oleh wisatawan mancanegara, bahkan para selebritis dunia yang pernah mengagumi keindahan Pulau Moyo, sebut saja almarhumah Lady Diana dan pemain tenis Maria Sharapova.

Untuk mengetahui tentang Pulau Moyo, Koteka telah mengundang Ari Dwi Gommeringer seorang mantan jurnalis TV7, yang kini menjadi jurnalis di Jerman untuk berbagi pengalamannya ke sana, dalam Koteka Talk bertajuk "Wonderful Indonesia: Pulau Moyo". Acara dipandu dengan apik oleh Ony Jamhari, Ketua Koteka 2022.

Ari (doj: koteka)
Ari (doj: koteka)

Ari Dwi sekarang tinggal di Bodenssee, Jerman, kelahiran Kediri, berprofesi sebagai journalist, dan pada 2022 memegang program  Ragam Indonesia dengan TV7 sebagai freelance journalist.

Ari bersuamikan seorang warga Jerman, sehingga ia memutuskan untuk keluar dari TV7. Dan sekarang sudah tinggal di Jerman selama 7 tahun.

Kondisi pandemi merupakan tantangan yang menarik di Jerman, karena sulit  berinteraksi di Jerman. Banyak even dikurangi.

Sekilas tentang Pulau Moyo

Moyo adalah sebuah pulau yang terdapat 2,5 km di sebelah utara Pulau Sumbawa. Pulau ini memiliki luas 350 km2, ketinggian maksimum 671 meter, dan garis pantai 88 km. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.

Ari tiba di Pulau Moyo, karena saat itu ditugaskan meliput Sumbawa Barat dan pulau buatan Bungin. Karena masih ada waktu maka ia dengan seorang cameraman mengunjungi Pulau Moyo.

Pulau Moyo lebih dikenal oleh warga asing, dan hanya ada satu resor milik warga Afrika Selatan yang mahal, dan jarang diketahui orang Indonesia. Taripnya per malam sangat mahal sekitar USD 1.300.

Bagaimana menuju Pulau Moyo? Dari Sumbawa Besar lewat pelabuhan Muara Kali ke Labuhan desa di pulau Moyo dengan speed boat 30 menit atau perahu nelayan hanya lebih lama.

Belum dikembangkan sebagai destinasi wisata, atau karena ada perjanjian khusus dengan pengelola Amanwana resort. Pemandangan sangat indah dengan hutan dan air rerjun, Ari sempat tinggal 3-5 hari di Moyo, dengan tinggal di rumah kepala desa. Waktu itu belum ada homestay seperti sekarang atau kita bisa mengunjungi Moyo tanpa  menginap dan menginap di Sumbawa Besar. Tetapi harus berangkat jam 7 langsung ke air terjun.

Ada dua lokasi air terjun yang perlu dikunjungi, yaitu Mata Jitu, yang memiliki tujuh kolam penampungan di bagian bawah dan Dewi Mbai yang terdapat tali dari akar pohon untuk berayun seperti Tarzan dan terjun di kolam  penampungan air terjun. Meski air terjunnya lebih kecil.

Untuk menuju air terjun Mata Jitu, kita harus menyewa ojek dengan biaya 100 ribu Rupiah. Salah satu kolam di air terjun ini adalah lokasi Lady Diana mandi yang disebut Lady Diana pool.

Kita juga dapat menikmati pantai Tanjung Pasir, Raja Sua, dan Poto Jarum dengan pasir putihnya dan warna air laut biru tosca. Jangan kaget saat tidur di pasir dihampiri monyet atau rusa. Pantai Poto Jarum adalah fasilitas tertutup khusus bagi pengunjung Amanwana resort.

Bagi yang menyukai berenang dan snorkeling dapat mengunjungi Tanjung Munangis, Ai Lemak dan Takat Sagele, untuk menyaksikan gundukan koral warna warni.

Ai Manis goa kelelawar, rumah ular piton. Atau menikmati Ai Bari pesisir di Sumbawa Besar.

Bagi kita yang tidak tinggal di resort, listrik hanya menyala jam 18.00-06.00. Untuk menginap di homestay biaya sekitar 200-400 ribu Rupiah yang hanya dipergunakan untuk tidur dan mandi. Bagi yang ingin camping, harap minta izin kepada Kepala Desa yang akan merekomendasikan tempat atau lokasi. Karena masih endemik malaria, sebaiknya membawa obat anti malaria.

Untuk memasuki destinasi wisata tidak dikenakan tiket, warga membantu mengantarkan dan nenjaga kebersihan. Keamanan terjamin, karena Amanwana resort sangat menjaga reputasi Pulau Moyo.

Tips untuk pergi ke Pulau Moyo, jangan pergi pada bulan Januari-Maret karena ada angin barat, sebaiknya April-Desember.

Berwisata ala backpacker, tidak terlalu mahal, warga ramah dan sangat aman. Obyek wisata sangat alami dan dijaga warga. Sangat tepat untuk menenangkan diri.

Dana yang harus disiapkan untuk berwisata ke Pulau Moyo:
- Public boat 50-75 ribu Rupiah untuk warga lokal, dan 75-100 ribu Rupiah untuk warga asing
- ojek 100 ribu Rupiah
- sewa boat untuk snorkeling 1 juta Rupiah
- penginapan homestay 200-400 ribu Rupiah.

Belum ada fasilitas spiritual healing seperti di Bali, dan belum banyak tempat budaya. Jenis kuliner hampir sama dengan Sumbawa. Untuk kenyamanan wisatawan, fasilitas kesehatan harus ditingkatkan.
 
Pada Koteka Talk sempat diputar video Ari tentang Takat Sagele dan video Pulau Moyo dari YouTube.

Ingin mencari ketenangan? Pergilah ke Pulau Moyo yang masih sangat alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun