Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Macao, Selain Cantik Juga Enak!

12 Desember 2017   11:36 Diperbarui: 13 Desember 2017   07:35 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorama Macao (Sumber: www.calvinayre.com)

Sejak dulu saya sudah berencana pergi ke Macao, namun ada  saja yang menyebabkan rencana tersebut urung dilaksanakan. Padahal  Macao memiliki tiga jenis wisata sekaligus, yakni Wisata Dunia (World), Wisata Sejarah  dan Budaya (Heritage and Cultural) dan Wisata Kuliner (Gastronomy).

Sejak  1557 menjadi koloni pertama negara Eropa dan mulai 19 Desember 1999  Macao merupakan Daerah Administratif Khusus Tiongkok sekaligus merupakan  koloni terakhir Eropa.

Hal  ini yang menyebabkan budaya Portugis (Eropa) sangat kental dan  berpengaruh atas warga Tionghoa yang berasal dari Fujian dan Guangdong  dengan budaya Timur-nya. "West meets East" atau Eropa dengan rasa Asia,  istilah yang tepat untuk menggambarkan budaya Macao.

Macao  luasnya sekitar 30 km2, dan 13 km2 merupakan kawasan wisata. Untuk  menjelajah Macao, Anda dapat menggunakan shuttle bus, taksi, becak atau  berjalan kaki. Untuk berwisata ke Macao diperlukan 3-4 hari dengan  wisata ala backpacker hanya menghabiskan beaya sekitar 3-4 juta Rupiah,  diluar tiket pesawat, menurut Ariev Rahman seorang travel blogger.

Secara geografis terdiri dari Macao Peninsula, Taipa, Coloane dan Cotai. Keseluruhan luasnya hanya 115,5 km2.

Macao  memiliki pendapatan terbesar dari judi, hasil casino di Macao konon  jauh lebih besar dari kota judi yang ditirunya, yakni Las Vegas. Juga  dari perjudian balap anjing Greyhound Racing. Macao menjadi kota yang  tidak pernah tidur sepanjang hari.

Persiapan Perjalanan

Sebagai  pemegang paspor Republik Indonesia, saya mau berkunjung kapanpun ke  Macao tidak masalah, karena saya dapat masuk tanpa visa untuk waktu  dibawah 30 hari.

Dana  untuk akomodasi dapat dipesan via daring, biaya jalan-jalan dan kuliner  dapat menggunakan dolar Amerika atau dolar HongKong maupun MOP (Macao  Pataka). 1 MOP kira-kira 2 ribu Rupiah.

Bahasa  juga tidak menjadi kendala, karena selain bahasa Cantonese dan  Portugis, bahasa Inggris juga menjadi bahasa untuk berkomunikasi.

Untuk  terbang menuju Macao sudah banyak maskapai penerbangan yang langsung  mendarat di Aeroporto de Macau atau dapat melalui bandara HongKong lalu  melanjutkan dengan ferry. Beberapa maskapai penerbangan yang dapat  digunakan misalnya Air Asia, Eva Air, Scoot Airlines, Phillipines  Airlines dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun