Mohon tunggu...
PAK Shoes
PAK Shoes Mohon Tunggu... Ringan, Relevan, dan Refresh

Menebar kebaikan melalui tulisan ringan, relevan dengan keadaan, dan merefresh untuk memulihkan kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Retreat on the Street

26 Februari 2025   05:00 Diperbarui: 25 Februari 2025   20:06 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan menahan atau mengendalikan diri dari tindak kecurangan, yang tumbuh adalah kejujuran. Tidak berkhianat dengan amanat, karena yang dipraktikan hanya sikap tanggungjawab. Menahan diri dari ketidakpatuhan, atau pembangkangan, sebab yang berkembang adalah kedisiplinan.

Sikap mampu menepiskan rasa malas, maka tumbuhlah etos kerja keras. Mampu melepaskan ketergantungan sehingga tumbuh kemandirian. Mampu mengendalikan diri dari bermewahan, dan pemborosan, karena sudah tergembleng sederhana dalam pola pikir dan hidupnya.

Tidak ragu berjalan pada rel kebenaran (aturan), dan gagah berani mempertahankan. Memilik perasaan lembut sehingga mampu merasakan kondisi riil yang terjadi, sehingga peduli kepada sesama, bangsa dan negara. Dengan kemampuan menahan diri terinduksi retert yang dijalani, maka ia akan mampu berbuat adil pada diri sendiri dan orang lain.

Sejatinya retret adalah upaya agar mampu “Tapa sak tengahing praja, nyingkrih sakjroning kalangan” (Bertapa di tengah pemerintahan, menepi dalam kancah kehidupan atau berbangsa). Demikian kalimat yang kami petik dari dawuh Mbah KH. Munawar Affandi (Tanjunganom Nganjuk) dari kajian-kajian Beliau. Pendalamannya adalah, kita tetap berada dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegera, namun tak terhanyut arus negatif yang terjadi. 

Jika dalam kalimat lain kami sebut dengan “Retreat on the Street”, menepi (berhati-hati, waspada) di keramaian lalu lalang kehidupan. Maksudnya mampu mengimplementasikan pelajaran dari retret, atau puasa sebagai pribadi yang zuhud dan mampu ‘uzlah di kancah kehidupan yang remai penuh sesak dengan segudang persoalan. Rawan benturan, namun selalu bisa menghadapi atau mengindari, demi keselamatan diri dan sesama dari dunia hingga akhirat.

Wallahua'lam bis-shawwab...

*) Anggota SPK Tulungagung, Paksi komunitas Jatimpak, Sekretaris I MWCNU Karangrejo, Ketua YSCT.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun