Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cepek Dulu

26 September 2022   22:47 Diperbarui: 26 September 2022   22:49 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cepek dulu makin berbilang

Quite Quitting kata orang pintar

Bekerja seperlunya sesuai kadar

Cerita Pak Raden yang gila hormat 

Tak pernah tamat hingga kiamat

Antikritik, antikoreksi,

Merasa benar, menang sendiri

Si Unyil sang protagonis

Pun membuatku menangis

Mengapa tak ada cerita dia dewasa, atau

sekadar bersekolah hingga SMA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun