Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cepek Dulu

26 September 2022   22:47 Diperbarui: 26 September 2022   22:49 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tetap menjadi anak desa bersahaja

Berpuluh-puluh tahun lamanya

Meskipun masa terus berubah

Zaman terus berganti

Sang pemirsa menimang cucu

Si Unyil tetap saja kecil

Malam ini, langit hitam bertabur bintang

Wajah boneka mereka membayang

Ingatan berkelana ke masa lalu

Karya gemilang yang kini usang

Namun, Pak Ogah tak pernah hilang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun