Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menyeimbangkan Waktu untuk Kerja, Keluarga, dan Ibadah

23 Maret 2024   07:16 Diperbarui: 23 Maret 2024   08:01 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bulan Ramadan, jam istirahat siang tetap ada meskipun kaum muslim yang berpuasa tidak akan makan siang. Waktu istirahat siang itulah perlu dimaksimalkan untuk menjalankan ibadah pribadi. Selain melaksanakan salat zuhur (berjamaah), ibadah lain seperti membaca kitab suci Al-Qur'an, menyaksikan film Islami, atau ibadah lain dapat dilakukan pada jam istirahat tersebut.

Dalam perjalanan berangkat dan pulang kerja naik angkutan umum, mungkin perlu waktu beberapa menit, bahkan beberapa jam, bisa dimanfaatkan untuk membaca atau mendengarkan ceramah agama (menggunakan headset) atau melakukan ibadah pribadi yang lain.

Dengan memaksimalkan waktu luang pada jam-jam tidak melaksanakan tugas kantor, insya Allah, ibadah pribadi tetap dapat dilakukan.

Bagaimana dengan keluarga? 

Tentu saja selalu ada waktu untuk keluarga. Orang bekerja di kantor ada waktu (hari) istirahatnya. Pada hari Sabtu dan Minggu biasanya kantor libur.

Pada saat libur bekerja itulah sang suami dan istri dapat melakukan agenda ibadah bersama yang terjadwal. Mungkin akan melaksanakan acara berbuka di rumah makan tertentu. Mungkin akan mengunjungi keluarga terdekat untuk bersama-sama melakukan bukber.

Selain itu, untuk melaksanakan salat tarawih bersama dapat diagendakan ke masjid mana dan siapa saja yang bisa ikut.

Untuk kebersamaan antara anggota keluarga trah, bisa pula diadakan acara seru-seruan seperti makan sahur bersama sambil menikmati suasana yang berbeda. Kalau acara bukber itu sudah biasa. Sekali-sekali perlu diadakan acara makan sahur bersama agar terjalin komunikasi yang lebih akrab.

Biasanya, kalau acara bukber pasti tergesa-gesa saat makan karena ingin segera melaksanakan salat Magrib. Jarak atau rentang waktu antara salat Magrib dan Isya cukup pendek. Orang umumnya tidak ingin ketinggalan salat Isya berjamaah yang dilanjutkan dengan salat tarawih berjamaah pula.

Memang, salat tarawih tidak wajib. Namun, pada bulan Ramadan, kurang afdol kalau tidak melaksanakan salat tarawih secara berjamaah di masjid.

Sementara itu, untuk acara makan sahur bersama, acara bisa dibuat agak panjang dan lebih santai. Jika waktu subuh pukul lima pagi, acara sahur bersama dapat dimulai pada pukul tiga dini hari. Tentu saja tidak langsung makan. Perlu dibuat acara-acara pendahuluan sebelum makan. Misalnya ada rapat keluarga, permainan yang menyemangati untuk menghilangkan rasa kantuk, dan acara lain yang menyenangkan dan akan meninggalkan kenangan indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun