Nasi kotak yang diberikan kepada kami setelah kue kotak, hanya kami buka sebentar, kemudian ditutup lagi. Saya kurang berselera makan pada siang itu. Saat di kantor disdikpora saya sudah menyantap beberapa potong kue. Kemudian, pembagian kue kotak di SD 017 Petung langsung ludes saya santap. Perut terasa cukup kenyang.
Nasi kotak itu pun saya bungkus plastik kemudain saya simpan ke dalam tas punggung hitam kesayangan. Untuk beberapa waktu kami bertiga mengobrol ke sana ke mari.
Pada saat saya turun ke lantai satu untuk melaksanakan kewajiban, sempat jumpa dengan dua juri Menulis Indah. Kami pun berswafoto dengan penuh semangat.
Menjelang pukul 14.00 Wita acara Lomba Baca Puisi dimulai. Pembawa acara memanggil peserta urutan satu untuk tampil pertama. Semua peserta lomba adalah guru.
Ada 29 (dua puluh sembilan) peserta lomba Menulis Puisi sekaligus membacakan puisi hasil karyanya tersebut. Satu peserta rata-rata membaca dengan durasi dua setengah menit. Nah, sampai pukul berapa pembacaan puisi selesai?
Untung sang pembawa acara bertindak sigap. Hampir tidak ada jeda waktu antara satu peserta dengan peserta lain dipanggil untuk tampil membacakan puisi. Tiga juri tentu cukup kewalahan dalam memberikan nilai.
Begitu 29 peserta usai tampil, tiga juri bekerja ekstra untuk menjumlahkan nilai untuk menentukan pemenang lomba. Kami para juri yang sudah selesai melaksanakan tugas hanya dapat menyaksikan kesibukan para panitia dalam mempersiapkan agenda berikutnya.
Demi mengantisipasi agar acara cepat usai, pembacaan pemenang lomba pun dimulai. Pertama-tama dibacakan para pemenang lomba menulis cerpen.