Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Aktivitas 84 Hari Menjelang Purnatugas

9 November 2023   21:37 Diperbarui: 9 November 2023   21:42 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga juri dan enam pemenang lomba menulis cerpen (dokpri)

Aktivitas 84 Hari Menjelang Purnatugas

Informasi untuk mengerjakan pos tes dari Kantor Bahasa Kalimantan Timur via zoom meeting sudah kami dapatkan. Soal dikirimkan lewat tautan di WhatsApp Grup (WAG). Hal itu perlu menjadi catatan mengingat rentang waktu pengerjaan bertepatan dengan masa-masa sibuk. Pihak Kantor Bahasa Kalimantan Timur memberikan rentang waktu pengerjaan soal mulai pukul 10.00 Wita hari Kamis (9/11/23) hingga hari Sabtu (11/11/23). 

Cukup lama rentang waktu yang diberikan. Namun, pada rentang waktu tersebut kegiatan kami cukup padat. Pada hari Kamis (9/11/23) kami ada undangan acara Bulan Bahasa di SD 017 Penajam di Petung. Kemudian pada hari Jumat (10/11/23) ada agenda di Pantai Tanjung Jumlai. Selanjutnya, pada hari Sabtu (11/11/23), kami ada agenda lokakarya PSP di SD 002 Waru.

Perlu strategi khusus mencari waktu yang tepat untuk mengerjakan soal pos tes tersebut. Hal yang utama, undangan dan kegiatan yang sudah dijadwalkan perlu diperhatikan lebih dahulu. Saya tidak ingin agenda yang sudah terjadwal terbengkalai gara-gara ingin mengerjakan soal pos tes.

 Kamis Dinamis

Pada pagi hari Kamis (9/11/23) saya tiba di kantor disdikpora kurang lebih sama dengan hari-hari sebelumnya. Pak Sukoco tiba di kantor hampir bersamaan dengan kedatangan saya. Untuk perekaman kehadiran (pinjer), Pak Sukoco sudah lebih dahulu melakukannya. Saya giliran berikutnya.

Pak Sukoco (dokpri)
Pak Sukoco (dokpri)
Dokpri
Dokpri

Setelah melakukan perekaman kehadiran (pinjer), saya segera ke ruang pengawas 1. Beberapa penilik dan pengawas sudah berdatangan. Ada penilik yang berfoto dengan memperlihatkan sampul depan laporan bulanan. Cukup serius Pak Ipul difoto. Ia mencoba tersenyum dengan tulus.

Pak Ipul (dokpri)
Pak Ipul (dokpri)
Seperti hari sebelumnya, di meja ruang pengawas 1 sudah berjajar kue-kue kering yang cukup menggoda. Bu Fitrawati salah seorang yang membawa camilan untuk dimakan bersama itu.

Bu Fitrawati (dokpri)
Bu Fitrawati (dokpri)
Beberapa pengawas yang baru masuk ke ruang 1 ada yang langsung duduk. Ada yang menyalami satu per satu orang yang sudah dalam posisi duduk.

Pak Jay (dokpri)
Pak Jay (dokpri)
Pak Jay yang menyalami saya langsung saya jepret. Senyumnya yang tulus coba ditebarkan pula. Pak Jay mengenakan pakaian seragam batik APSI. Warna coklat dan hitam sangat dominan.

Dokpri
Dokpri
Bu Bahriah membawa kue putu yang masih hangat. Begitu kue itu disajikan di atas piring, kami langsung menyerbu. Saya ambil satu bungkus untuk segera disantap.

Kue putu (dokpri)
Kue putu (dokpri)

Menghadiri Undangan di SD 017 Penajam

Undangan ke SD 017 Penajam segera saya tunaikan setelah selesai mengikuti zoom meeting dengan Kantor Bahasa Kaltim yang berlangsung hanya beberapa menit.  Dengan mengendarai sepeda motor butut kesayangan, saya melajukan sepeda motor dari kantor disdikpora menuju SD yang berada tidak jauh dari Pasar Petung tersebut.

Dokpri
Dokpri
Acara Lomba Bulan Bahasa yang dilaksanakan oleh K3S Kecamatan Penajam tahun 2023 bertempat di SD 017 Penajam. Tahun sebelumnya, 2022 lomba serupa dilaksanakan di SD 003 Penajam.

Dokpri
Dokpri
Saya dan dua juri lomba menulis cerpen (Bu Hera dan Bu Desy) menunggu di ruang pertemuan. Pada pagi hari, beberapa jam sebelum kami datang, telah dilaksanakan acara pembukaan yang dihadiri oleh kadisdikpora, Pak Alimuddin. Kegiatan lomba yang sedang berlangsung pada saat kami datang adalah lomba Menulis Indah dan lomba Mencipta Puisi.

Dua lomba yang sudah selesai penjuriannya adalah lomba menulis cerpen dan lomba membuat video pembelajaran. Untuk lomba membuat video pembelajaran, salah satu jurinya adalah Pak Sugeng Mardisantoso. Untuk lomba  Menulis Indah ada tiga juri, yaitu Bu Dwi Astutik (kepsek SMP 22 PPU), Pak Suyud (guru SMP 5 PPU), dan Pak Dian (pengawas SD).

Lomba Mencipta Puisi dengan tiga juri pula, yaitu Bu Titik Sulastri (guru SMP 1 PPU), Bu Sulfiana (guru SMA 5 PPU), dan Bu Saryuti (guru SMP 10 PPU). Itu hasil pemantauan yang saya lakukan. Mudah-mudahan saya tidak salah lihat mengingat cukup banyak orang yang berkumpul pada ruang pertemuan di lantai dua SD 017 Penajam itu.

Juri lomba menulis cerpen (dokpri)
Juri lomba menulis cerpen (dokpri)

Sambil menunggu acara dimulai di ruang pertemuan, saya dan dua juri menulis cerpen menyempatkan waktu berswafoto dengan ceria.

Dokpri
Dokpri

Nasi kotak yang diberikan kepada kami setelah kue kotak, hanya kami buka sebentar, kemudian ditutup lagi. Saya kurang berselera makan pada siang itu. Saat di kantor disdikpora saya sudah menyantap beberapa potong kue. Kemudian, pembagian kue kotak di SD 017 Petung langsung ludes saya santap. Perut terasa cukup kenyang.

Nasi kotak itu pun saya bungkus plastik kemudain saya simpan ke dalam tas punggung hitam kesayangan. Untuk beberapa waktu kami bertiga mengobrol ke sana ke mari.

Pak Dian, Pak Suyud, Pak Pri (dokpri)
Pak Dian, Pak Suyud, Pak Pri (dokpri)

Pada saat saya turun ke lantai satu untuk melaksanakan kewajiban, sempat jumpa dengan dua juri Menulis Indah. Kami pun berswafoto dengan penuh semangat.

Pembawa Acara (dokpri)
Pembawa Acara (dokpri)

Menjelang pukul 14.00 Wita acara Lomba Baca Puisi dimulai. Pembawa acara memanggil peserta urutan satu untuk tampil pertama. Semua peserta lomba adalah guru.

Salah satu peserta lomba baca puisi (dokpri) 
Salah satu peserta lomba baca puisi (dokpri) 

Ada 29 (dua puluh sembilan) peserta lomba Menulis Puisi sekaligus membacakan puisi hasil karyanya tersebut. Satu peserta rata-rata membaca dengan durasi dua setengah menit. Nah, sampai pukul berapa pembacaan puisi selesai?

Untung sang pembawa acara bertindak sigap. Hampir tidak ada jeda waktu antara satu peserta dengan peserta lain dipanggil untuk tampil membacakan puisi. Tiga juri tentu cukup kewalahan dalam memberikan nilai.

Begitu 29 peserta usai tampil, tiga juri bekerja ekstra untuk menjumlahkan nilai untuk menentukan pemenang lomba. Kami para juri yang sudah selesai melaksanakan tugas hanya dapat menyaksikan kesibukan para panitia dalam mempersiapkan agenda berikutnya.

Demi mengantisipasi agar acara cepat usai, pembacaan pemenang lomba pun dimulai. Pertama-tama dibacakan para pemenang lomba menulis cerpen.

Dokpri
Dokpri
Saya, Bu Hera, dan Bu Desy diminta maju ke depan. Untuk membacakan nama para pemenang, Bu Hera yang mewakili. Dengan suara yang tenang, Bu Hera mulai membacakan pemenang ke-6 (harapan ketiga). Kemudian pemenang harapan kedua dan harapan pertama. Pembacaan dari pemenang terbawah. Barulah pemenang pertama dibacakan pada urutan terakhir.

Dokpri
Dokpri

Untuk penyerahan piala dan hadiah berupa uang dalam amplop, saya diminta untuk itu. Sesuai urutan dari pemenang paling bawah dalam penyerahan piala.

Dokpri
Dokpri

Usai menyerahkan piala dan hadiah, kami berfoto bersama. Tiga juri berada di tengah. Para pemenang berada di sisi kiri dan kanan kami.

Selanjutnya, penyerahan piala dan hadiah untuk tiga cabang lomba yang lain. Pak Dian selaku salah satu juri lomba Menulis Indah berperan ganda. Selain membacakan nama-nama pemenang, ia juga diminta untuk menyerahkan piala dan hadiah.

Untuk lomba membuat video pembelajaran, tidak ada satu pun juri yang hadir. Pembacaan pemenang dan penyerahan piala dan hadiah dilakukan oleh panitia. Dalam hal ini, ketua K3S Kecamatan Penajam, Pak Yani yang menyerahkan piala dan hadiah kepada para pemenang.

Untuk lomba mencipta dan membaca puisi, Bu Titik Sulastri mewakili juri untuk membacakan nama-nama para pemenang. Kemudian, untuk penyerahan piala dan hadiah dilakukan oleh Bu Sulfiana.

Pak Dian di antara para pemenang (dokpri)
Pak Dian di antara para pemenang (dokpri)

Hari semakin sore. Para peserta lomba yang belum berhasil mendapatkan hadiah secara perlahan membubarkan diri. Saya pun bergegas berpamitan begitu acara hampir selesai. 

Masih ada kewajiban saya untuk melakukan pinjer di kantor disdikpora. Perjalanan dari SD 017 Penajam ke kantor disdikpora sekitar lima belas menit. 

Saya tidak perlu terburu-buru meskipun perut kian terasa lapar. Nasi kotak masih tersimpan rapi di tas hitam. Saya ingin segera sampai ke rumah untuk menikmati masakan istri tercinta.

Biarlah nasi kotak itu sebagai oleh-oleh untuk Adib, anak ragil kami di rumah.

Penajam Paser Utara, 9 November 2023 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun