Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tata Kelola Perguruan Tinggi yang Baik

4 Maret 2021   06:32 Diperbarui: 4 Maret 2021   07:30 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama, transparansi. Pihak pimpinan Univeraitas atau Sekolah Tinggi harus secara berkala mengk0munikasikan kebijakan yang diberlakukan, bahkan tentang anggaran tridharma kepada sivitas akademika, supaya mereka bisa aktif berpartisipasi. 

Sebagai misal dosen dan tenaga kependidikan secara berkala diberitahu tentang anggaran dharma pendidikan, penelitian dan publikasi serta pengabdian kepada masyarakat. Dalam rangka apa? Dalam rangka memujudkan Visi dan Misi Perguruan Tinggi tersebut. UKB sedang berusaha untuk menerapkan unsur tata kelola transpransi ini.

Kedua, pengorganisasian. Unsur tata kelola ini idealnya dilaksanakan oleh pimpinan perguruan tinggi pada semua jenjang supaya mereka tahu tugas pokok, tata hubungan kerja serta melalui pengarahan berjenjang dan secara berkala. Pimpinan UKB sedang berjuang menerapkan tata kelola ini guna mewujudkan Visi dan misi kampus tersebut.

Ketiga, partisipasi. Unsur tata kelola ini dijalankan oleh pihak pengelola perguruan tinggi dalam upaya melibatkan partisipasi para pihak dalam pengembangan dan kemajuan perguruan tinggi. Para pihak di sini adalah yang berasal dari luar (alumni, perusahaan, dinas/instansi, kementerian/lembaga, pemerintah daerah)  dan yang berasal dari dalam (dosen, karyawan, mahsiswa). Para pihak itu diajak untuk terlibat dalam pengelolaan tridharma perguruan tinggi. UKB sedang berjuang keras menerapkan tata kelola ini.

Keempat, responsivitas. Adalah tentang sejauhmana kebijakan, regulasi dan pengalokasian anggaran mendapatkan dukungan dan ditanggapi oleh sivitas akdemika secara positif. 

Pimpinan perguruan tinggi secara berjenjang mestinya memantau apakah sivitas akademika memahami dan berkomitmen terhadap kebijakan, regulasi dan program yang ditetapkan oleh pimpinan perguruan tinggi. Efsiensi dan efektifitas adalah dua ukuran yang perlu dipantau oleh pimpinan perguruan tinggi agar tata kelola responsivitas berjalan dengan baik. Pimpinan UKB terus berjuang menerapkan tata kelola ini dengan baik.

Kelima, akuntabilitas adalah sejauhmana tingkat pertanggungjawaban pimpinan perguruan tinggi terhadap pelaksanaan tugasnya. Suatu perguruan tinggi dikatakan akuntabel jika memiliki kemampuan untuk menjelaskan kondisi yang dialami termasuk didalamnya keputusan yang diambil dan berbagai aktivitas yang dilakukan. Istilah akuntabilitas dalam bidang ilmu akuntansi dipisahkan dengan istilah responsibilitas atau diartikan sebagai pertanggungjawaban. UKB sejak lama terus berjuang menerapkan tata kelola ini dengan baik.

Keenam, kepemimpinan atau leadership. Adalah kemampuan pimpinan perguruan tinggi unrul menciptakan suasa kerja yang kondusif dan mampu memotivasi semua sivitas akademika utamanya dosen, tenaga kependidikan, karyawan non akademik serta mahasiswa secara produktif dalam upaya mewujudkan visi dan misi perguruan tinggi tersebut. UKB terus berjuang menerapkan unsur tata kelola ini.

Pemenuhan secara terpadu

Dari kesemua unsur tata kelola perguruan tinggi yang diuraikan sebelumnya perlu dipenuhi secara terpadu dan terus menerus. Pada era modern pemenuhan kesemua unsur tata kelola perguruan tinggi dengan baik itu misalnya menggunakan teknologi. Sebagai misal penggunaan sistem informasi manajemen  akademik yang dapat merealisasikan kesemua unsur tata kelola yang disebutkan sebelumnya. 

Mengelola kampus dengan cinta adalah dasar yang mestinya diterapkan oleh pimpinan tertinggi, middle managers dan semua akademika Universitas atau Sekolah Tinggi. Pimpinan perguruan tinggi secara berjenjang hendaknya memberi atensi, simpati dan empati kepada bawahan baik dosen, karyawan dan mahasiswa. Dengam begitu akan tertanam rasa memiliki, rasa menyayangi kepada sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun