Mohon tunggu...
Supadilah
Supadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Indonesia

Seorang guru yang menyukai literasi. Suka membaca buku genre apapun. Menyukai dunia anak dan remaja. Penulis juga aktif menulis di blog pribadi www.supadilah.com dan www.aromabuku.com serta www.gurupembelajar.my.id Penulis dapat dihubungi di 081993963568 (nomor Gopay juga)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Strategi Menyusun Kesepakatan Bersama Anak

5 November 2021   10:29 Diperbarui: 5 November 2021   10:32 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak sedang bermain (sumber foto: dokumen pribadi)

"Bun, Mas Jundi nggak mau sekolah," kata anak saya di suatu pagi.

Sebetulnya di pikiran saya langsung muncul kalimat begini, "Kalau nggak mau sekolah, mau jadi apa kamu?" Khas orang tua tempo dulu yang sering ditampilkan di televisi. Mungkin ada juga di kehidupan nyata.

Lalu saya ingat, jadi orang tua harus sabar. Jangan langsung marah sama anak. Gali lebih dalam apa alasan yang membuat anak punya keinginan seperti itu.  Begitu yang saya dapat dari belajar parenting di beberapa kesempatan.

"Kenapa Mas Jundi nggak mau sekolah?" tanya saya.

"Mau main sama teman-teman," jawabnya.

"Lho, bukannya di sekolah main sama teman-teman juga?"

"Mau nonton sama teman. Seru lho Bun,"

Sejenak saya tarik napas panjang. Berusaha cari kalimat yang pas untuk membujuk atau menjelaskan.

"Sekolah kan cuma sampai siang, Mas. Habis sekolah kan bisa main sama teman. Jadi kalau Mas Jundi sekolah, bisa main sama teman di sekolah, habis itu bisa main juga sama teman di sini juga. Wah, seru ya bisa dua kali main,"

"Bunda senang lho kalau Mas Jundi rajin sekolah. Di sekolah kan bisa dapat main ayunan, kejar-kejaran, seru banget ya,"

"Iya Bun. Seru di sekolah. sekolah Bunda dulu seru nggak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun