Mohon tunggu...
Sulfiza Ariska
Sulfiza Ariska Mohon Tunggu... Penulis - Halo, saudara-saudara sedunia. Apa kabarmu? Semoga kebaikan selalu menyertai KITA.

Penulis penuh waktu. Lahir di Sumatera Barat dan berkarya di Yogya. Emerging Writer "Ubud Writers and Readers Festival" ke-11. E-mail: sulfiza.ariska@gmail.com IG: @sulfiza_indonesia Twitter: Sulfiza_A

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menjadikan Yogyakarta sebagai Surga Kuliner

23 Februari 2019   23:37 Diperbarui: 24 Februari 2019   00:43 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayub dan produk brownies kukus Melinda. Sumber: penulis.

Ahmadi dan produk unggulannya. Sumber: penulis.
Ahmadi dan produk unggulannya. Sumber: penulis.
Ahmadi menuturkan bahwa olahan emping yang diproduksi UKM Zaki Nutrindo bervariasi dan telah dikemas dengan cantik. Emping tersebut terdiri atas berbagai varian cita rasa, beragam bentuk, dan ada pula yang di-mix dengan cokelat.

Senada dengan Ahmadi, Siska Wulan menyatakan bahwa produk bolu tiwul bebas gulaten telah dihasilkan dari beragam rasa dan kreasi. Selain didistribusikan di Yogyakarta, bolu tiwul bebas gulaten tersebut ternyata menarik minat pecinta kuliner luar pulau. Tidak mengherankan, bolu tiwul bebas gulaten telah menyebar ke Sumatera dan Bali.

Siska Wulan dan produk unggulannya. Sumber: penulis.
Siska Wulan dan produk unggulannya. Sumber: penulis.
Kedua entrepreneur, Ahmadi dan Siska Wulan, menyatakan bahwa mereka masih belum optimal dalam memanfaatkan teknologi digital dan belum giat menembus pasar digital. Padahal, pasar digital jauh lebih luas. Sambil tersenyum lebar, Ahmadi mengakui bahwa 'keberaniannya untuk benjualan' masih rendah. Tidak mengherankan, omset yang diperoleh belum mencapai angka yang memuaskan.

Di antara berjejer entrepreneur pegiat UKM sektor kuliner di Jogja Halal Food 2019, terdapat beberapa UKM yang sudah meniti tangga kemapanan. Misalnya, UKM yang dikelola Ibu Retno (50 tahun). Di stand-nya, Bu Retno memperkenalkan produk berupa pie susu, kremes, dan sambel abang. Selain memiliki keunggulan dari cita rasa, produk-produk tersebut memiliki tekstur dan kemasan yang cantik. Tidak mengherankan, banyak pengunjung yang tertarik.

Ibu Retno. Sumber: penulis.
Ibu Retno. Sumber: penulis.
Meskipun Jogja Halal Food 2019 terbilang sepi pengunjung, pie susu produksi UKM yang dikelola Ibu Retno, terjual laris. Di sisi lain, Ibu Retno telah mengoptimalkan teknologi digital. Dengan demikian, produk kuliner yang dikelolanya, telah berhasil menembus pasar digital dan meningkatkan angka penjualan.

Dalam Jogja Halal Food 2019 terdapat pula UKM yang beru berdiri. Misalnya, Gendhis Jawa yang menghasilkan aneka kuliner Eropa yang populer di Indonesia. Berbeda dengan UKM yang dikelola Ibu Retno, UKM ini masih merangkak dari nol. Entrepreneur muda, Ian (23 tahun) yang menjaga stand, menyatakan bahwa Gendhis Jawa baru berusia satu bulan. Tidak mengherankan, UKM Gendhis Jawa belum mengoptimalkan teknologi digital, belum berencana menembus pasar digital, dan belum memiliki sertifikat halal. Implikasinya, jangkauan distribusi produk masih terbatas dan angka penjualan belum maksimal.   

Ian dan produk UKM Gendhis Jawa. Sumber: penulis
Ian dan produk UKM Gendhis Jawa. Sumber: penulis
Meskipun baru berusia sebulan, upaya UKM Gendhis Jawa untuk 'go public' di usia yang baru satu bulan; merupakan sebuah langkah berani yang patut dihargai dan diapresiasi. Bila terus meningkatkan kualitas dan inovasi, UKM Gendhis Jawa berpotenis besar sampai dipuncak menara kesuksesan dalam rentang waktu dua tahun ke depan.      

Surga Kuliner

                           

Para entrepreneur merupakan aset SDM Yogyakarta yang sangat berharga. Di tangan-tangan kreatif mereka berada masa depan ekonomi mandiri Yogyakarta. Usaha mereka layak untuk mendapat apresiasi dan dukungan. Agar mereka bisa mereka bisa memaksimalkan potensi masing-masing, bisa meniti tangga kesuksesan, dan berhasil pula mendirikan perusahaan masing-masing. Dengan demikian, mereka bisa membuka lapangan pekerjaan baru dan berkontribusi dalam mengatasi problem pengangguran di Yogyakarta.  

Stand Jogja Halal Food Expo 2019. Sumber: penulis.
Stand Jogja Halal Food Expo 2019. Sumber: penulis.
Pengunjung. Sumber: penulis.
Pengunjung. Sumber: penulis.
Bila kita menatap perkembangan masa depan UKM sektor kuliner dari Jogja Halal Food Expo 2019, terdapat beberapa langkah penting yang perlu diterapkan dalam pengelolaan UKM, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun