Mohon tunggu...
Sulasmi Kisman
Sulasmi Kisman Mohon Tunggu... Warga Ternate, Maluku Utara

http://sulasmikisman.blogspot.co.id/ email: sulasmi.kisman@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Cerita Pengabdian Biokompos di Kulaba

3 Juni 2025   12:09 Diperbarui: 3 Juni 2025   12:59 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyampaian materi dari Sarif Robo (Dokpri | Foto by Rifki Anwar, 2025)
Penyampaian materi dari Sarif Robo (Dokpri | Foto by Rifki Anwar, 2025)

Beraneka ragam makanan yang tersaji, sebut saja pisang rebus menyisakan kulit pisang yang juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan biokompos. Terdapat beberapa unsur hara yakni  karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, besi, Vitamin A, B dan C (Munadjim, 1988).

Limbah pertanian seperti Jerami, sekam padi, gulma, batang jagung, tongkol jagung, semua bagian vegetatif tanaman, batang pisang, sabut kelapa dan lain-lain. Sebelum waktu makan siang tiba penjelasan dilanjutkan dengan urgensi penggunaan EM4 (Effective Microorganisms sebagai inokulan mikroba aktif. "EM4 ibarat jiwa bagi proses fermentasi limbah. tanpa mikroba yang tepat, limbah hanya akan lapuk di tempat tanpa menjadi nutrisi terbaik bagi tanah," saya menjelaskan dengan penuh semangat.

Limbah pertanian seperti sisa tanaman di lahan kering, tanaman pagar, dan gulma memiliki kandungan karbon tinggi, sedangkan kotoran kambing dan serbuk gergaji sisa mebel kayu memegang peran sebagai sumber nitrogen dan struktur bagi aerasi. Semua bahan tersebut disusun secara berlapis dalam lubang kompos berukuran 7070 cm dengan kedalaman 60 cm; kemudian disiram dengan campuran air dan EM4. Lubang kompos dilengkapi atap sederhana agar tidak terkontaminasi air hujan, mempertahankan suhu dan kelembapan optimal untuk aktivitas mikroba.

Tidak ada layar proyektor maupun slide yang dipajang. Saya dan Sarif memilih menyajikannya secara tradisional. Kami mengutamakan interaksi langsung serta demonstrasi lapangan, sesuai prinsip lama bahwa pengetahuan sejati tumbuh dalam praktik dan pengalaman, bukan sekadar paparan di balik layar dan kertas. Meskipun sederhana dibawah tenda terpal yang tidak begitu besar, diantara barisan kursi plastik, kami sangat riang. Para petani dan ibu-ibu peserta kegiatan juga senyum sumringah setelah diajak melihat langsung proses pembuatan biokompos yang sengaja kami buat di bawah para-para. 

Antusias Peserta PkM saat pembuatan Biokompos (Dokpri | Foto by Rifki Anwar, 2025)
Antusias Peserta PkM saat pembuatan Biokompos (Dokpri | Foto by Rifki Anwar, 2025)
Setelahnya kami dan para petani, juga ibu-ibu berbaur kembali di bawah tenda, berdiskusi untuk memperkuat pemahaman tentang pembuatan biokompos. Sesi kegiatan selasai, kami berfoto bersama di depan baliho yang sengaja dipajang di teras rumah warga. Dan diakhir sesi kami makan bersama. Saya melahap pisang santan,  dengan ikan cakalang rica juga sambal kacang dan sedikit sayur tumis jantung pisang. Saya senang juga kenyang, saya sampai menambah dua kali.

Seperti santapan makan siang yang penuh dan lengkap pun biokompos yang bermanfaat terhadap tanah tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi juga berkontribusi terhadap kestabilan ekosistem tanah dalam jangka panjang. Penerapan biokompos menjadi salah satu solusi ekologis dalam upaya memperbaiki produktivitas tanah secara alami dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun