Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pintu Lain ke Bulan

6 April 2024   08:31 Diperbarui: 6 April 2024   08:32 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik

Dalam dekapan hening goyangan lembut malam, di mana bintang menari mengikuti irama lagu yang tak lekang oleh waktu, di sanalah letak sebuah rahasia, berbisik lembut dan rendah, kisah tentang pintu lain menuju cahaya bulan.

Melampaui batas-batas ikatan duniawi kita berkelana, dalam mimpi yang terbentang, di mana rumah imajinasi, melewati koridor mekarnya senja yang lembut, pintu lain menunggu untuk menghilangkan kesuraman.

Di balik jubah perak pemerintahan tengah malam, sebuah portal mengundang, di mana misteri tidak ada. Setiap bisikan angin, sebuah petunjuk samar, membimbing para pencari ke dunia baru.

Tidak ada tambatan duniawi, tidak ada rantai yang mengikat, hanya esensi jiwa yang dapat ditemukan. Melalui alam keajaiban, kita melakukan perjalanan jauh, untuk menyentuh bulan, untuk mencapai bintang.

Dengan hati yang menyala-nyala, dan semangat yang membara, kita menapaki jalan menuju dunia lain. Di alam tenang di mana mimpi terbang, pintu lain menuju cahaya lembut bulan.

Maka marilah kita mengembara, dengan mata berbinar, mencari keajaiban, melampaui mimpi. Karena dalam keheningan pelukan malam, kita akan menemukan pintu lain menuju rahmat bulan.

***
Solo, Sabtu, 6 April 2024. 8:25 am
Suko Waspodo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun