Mohon tunggu...
Wawan tri
Wawan tri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan panjang

Sebuah hati serangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dapurku

21 April 2020   07:12 Diperbarui: 21 April 2020   07:21 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diolah dari pixabay.com


DAPURKU

Diruang ini kukobarkan rasa
Tempat mencurahkan kerinduan dalam racikkan dan olahan yang pantas untuk sajian cinta
Dalam gerakan lembutku,
Membelah
Mengiris..
Menghaluskan semua bumbu..
Kulumatkan hingga tak lagi berwujud
Kusatukan
sebagai
Satu kesatuan
Satu kerukunan
Mencipta warna dan wujud

Di atas Panasnya lentara
Tanganku menari dengan kasihku
Meliuk liuk di panggung kenikmatan
Percikan minyak dan kebulan asap
Berhamburan di setiap kalibrasi
Mencipta reinkarnasi

Takkan kubiarkan, aku kehilangan rasa asin pada garam atau manis pada gula
Gemulai gerak tanganku menghentak
Memadu
Teriring getaran jiwa yang penuh kasih dari rahim hati , diantara peluh panas yang memburu ada cinta dan kasihku yang kutuang beribu-ribu, mengendalikan rasa
Sebagai persembahan baktiku

Dapurku
Aku memilih untuk mencintaimu
Awal waktu pagiku dan malam yang meninggalkan rembulan
Diantara celoteh  ayam yang tak pernah kesiangan
Kusempunakan hidupku
menjalani perjuangan
Mengendalikan senyum tulus anak dan suamiku

Semangatku terus berombak
Berkreasi padamu

Di dapurku,
Ada cintaku , kasihku
juga kartiniku

Suhawan tridoyo
Purwokerto,
20 April 2020, 21:30

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun