Mohon tunggu...
Wawan tri
Wawan tri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan panjang

Sebuah hati serangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi |Esok

8 Oktober 2018   12:35 Diperbarui: 8 Oktober 2018   13:11 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ESOK

Masih adakah kau esok hari?
Tersadar untuk mencari kabar
Harap sapa dapat terbaca
"Selamat pagi."
Dan kita memulai ritual pagi
Sekadar bercerita mimpi
Lalu saling mengingatkan untuk makan dan mandi

Masih adakah kau esok hari?
Duduk berdua menikmati titah balik mentari
Menghangatkan ruang dalam sesapan kopi
Dan kita mulai mengarang bagaimana cara daun terjatuh
Atau tertawa melihat jempol sendiri.

Masih adakah kau esok hari?
Berbaring tak tenang
Kesana kemari duduk lalu telentang
Menikmati alunan nada kesukaan


"Ehe..."
Sedikit nada memberi sejuta bunga
Dan berpindahlah ia untuk mengulang duduk dan telentang

Masih adakah kau esok hari?
Bersama menikmati romansa tanpa memikirkan kita sedang bermain api
Tanpa tersadar belati menusuk dengan senang hati,
Tanpa terbangun dari mimpi yang selalu kita ceritakan tiap pagi

Carina

Karena kini kehadiranmu sama sekali tak kuinginkan
Bahkan mungkin bisa menjadi alasan untukku enggan
Maka sekarang pergilah, aku mohon
Aku tak mengerti mengapa takdir membuat kita selalu bertemu disaat kau tak lagi dalam genggaman.

-Dyvette

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun