Mohon tunggu...
Suharto MTsN 5 Jakarta
Suharto MTsN 5 Jakarta Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, penulis, Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, pegiat literasi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aku Sudah Berusaha untuk Tidak Larut dalam Mahkota Cinta tetapi Tetap Saja Sesunggukan

15 September 2023   22:06 Diperbarui: 15 September 2023   23:00 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku Sudah Berusaha Untuk Tidak Larut dalam Mahkota Cinta. Tetapi, Tetap Saja Sesunggukan

Cing Ato

#BelajarMembacaNovel

Setelah penulis membaca novel Di Bawah Lindungan Ka'bah karya Hamka. Penulis kembali membaca novel Habiburrahman El Shirazy Dalam Mihrab Cinta. Dalam novel itu ternyata ada tiga novel yang tidak saling berkaitan alias berdiri sendiri, yaitu: Takbir Cinta Zahrana, Dalam Mihrab Cinta, dan Mahkota Cinta. 

Ketika penulis selesai membaca Dalam Mihrab Cinta. Pesanan Novel Di Bawah Lindungan Ka'bah sampai ke rumah. Karena penasaran akan isinya dan juga penulisnya orang yang penulis kagumi. Maka, penulis beralih membaca. Sementara membaca novel Habiburrahman El Shirazy penulis tunda. Setelah Penulis usai membaca novel Di Bawah Lindungan Ka'bah, baru penulis lanjutkan membaca satu judul lagi dari novel Dalam Mihrab Cinta, yaitu Mahkota Cinta.

Dalam Mahkota Cinta menceritakan tentang takdir cinta. Artinya, jika sudah berjodoh sekalipun halang rintang sedahsyat badai tornado menghantam, cinta itu tetap kokoh, sekokoh batu karang di tengah lautan yang terhempas badai.

Cinta itu akan indah dan menjadi kisah yang menarik manakala diraihnya penuh lika-liku . Sebagaimana cintanya Zul dan Mari. 

Berawal dari ketidaksengajaan beliau bertemu di dalam feri yang menuju ke Malaysia. Beliau berdua hijrah ke negeri Jiran dalam rangka memperbaiki nasib. Nasib baik yang selama ini belum berpihak kepada beliau berdua. Zul pergi ke Malaysia atas prakarsa pak Hasan. Dengan bermodal secarik kertas yang bertuliskan nomor orang yang hendak ia tuju ke Malaysia. Sementara, Mari sudah lebih dahulu menetap di Malaysia untuk urusan kuliah dan bekerja.

Di tengah kebingungan Zul diajak singgah ke rumah kontrakan Mari. Penghuninya semua para wanita Indonesia yang mengundi nasib di negeri Jiran. 

Keesokan harinya Zul mencoba mencari wartel untuk menghubungi kenalan Pak Hasan. Ia pun meninggalkan rumah kontrakan di saat Mari bekerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun