Mohon tunggu...
Suhaimi Arza
Suhaimi Arza Mohon Tunggu... Guru - Guru, Dai dan Pemerhati Pendidikan

Guru dan Sekaligus Fasilitator Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Writer's Block, Pahami Penyebab dan Cara Mengatasinya: Resume KBMN Gelombang 28

24 Januari 2023   08:27 Diperbarui: 24 Januari 2023   08:38 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan ke 7 KMBN  (sum. KBMN)

4. Takut Menulis (Kurang PD) atau  Terlalu perfeksionis 

Takut bagaimana tulisannya dibaca orang atau Tapi, justru itulah salah satu kunci menghadapi WB. Bila saat itu kita terlalu perfeksionis, terlalu memikirkan apakah tulisan saya sudah sesuai kaidah atau belum, niscaya semua yang akan ditulis tidakmakn pernah terwujudkan.

Kondisi menulis dimana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dsb ternyata dalam dunia psikologi dikenal dengan istilah free writing atau menulis bebas.

Nah, jadi siapa di sini yang masih khawatir tulisannya tidak dibaca? Khawatir dinyinyir orang? Khawatir dikritik ahli? Khawatir tulisannya nggak bagus? dan masih banyak kekhawatiran lainnya.

Ingat dan pahamilah bahwa tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai.

Bagaimana cara mengatasi Writer's Block ?

1. Pecahkan masalah yang dihadapi 

Ketika ide kurang, pastinya kurang bahan untuk diolah menjadi sebuah tulisan, masalah ini dengan mudah dapat diatasi asal ada kemauan untuk membaca berbagai macam genre dari buku, mulailah dengan  buku yang menarik bagi anda boleh komik, KTI maupun lainnya.

Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak menjadi solusi mengatasi WB. Biar bagaimanapun proses membaca akan mengekspresikan ide dalam bentuk kata dan pastinya akan mengalir dalam bentuk tulisan.
Dengan membaca, kita bisa menambah kosa kata yang dapat menambah dan menghimpun ide manjdi sebuah paragraf hingga buku.

2. Harus  ada kebiasaan pasti 

" Kreativitas adalah kebiasaan" inilah yang ditulis oleh Twyla Tharp. Membiasakan diri untuk memulai aktivitas yang dapat menajdikan sebuah habituasi bagi diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun