Mohon tunggu...
sugita
sugita Mohon Tunggu... Guru - Menulis merupakan bagian hidup

Menulis untuk bahagia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nasib Sang Petani

30 November 2022   08:00 Diperbarui: 30 November 2022   08:04 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                        

Sejak pagi menapaki  jalan

Titik tujuan hingga  ke ladang

Baca juga: Ilusi Diri

Riang gembira pohon  berbunga

Harapkan panen tumpah ruah

     Hari berganti pekan berjalan

     Menunggu hasil buah yang

     makin membesar

     Rasanya ingin memetiknya

     Namun perlu bersabar hingga matang

Suatu saat panen raya tiba

Pohon durian  lebat  berbuah rapat

Tiap pagi berjatuhan tanpa di panjat

Hingga capek mengambil sejak gelap

    Terlambat memungut bisa lenyap

    Didahului oleh pendatang gelap

    Bersaing berebut dahului angkat

    Siapa cepat siapa dapat

Dianggapnya buah tidak bertuan

Karna telah jatuh di alam

Namun rejeki tak akan tertukar

Rahmat  illahi telah disebar

Insan manusia perlu Ikhtiar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun