Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

4 Hal yang Sering Dilupakan Guru Penggerak

24 Januari 2023   06:14 Diperbarui: 27 Januari 2023   19:45 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Guru Penggerak. (Foto: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

Kenyataan yang ada, kolaborasi yang dilakukan beberapa guru penggerak dengan sejawat hanya pada saat mengikuti pendidikan saja. 

Terutama hanya untuk menggugurkan kewajiban menyelesaikan tugas-tugas. Setelah lulus pendidikan dan kembali menjalani rutinitas, nilai kolaboratif ini justru malah luntur dan mulai dilupakan. 

Keempat, lupa melaporkan praktik baik kepada kepala sekolah. Ini sepertinya hal yang paling banyak dilupakan guru penggerak, baik yang masih ikut pendidikan maupun yang sudah selesai. 

Seperti kita ketahui bersama, praktik baik yang dilakukan guru penggerak sudah banyak. Namun, kadang guru penggerak lupa menyampaikan kepada kepala sekolah secara tertulis. Seringkali hanya secara lisan. 

Bagaimana strategi agar guru penggerak tetap mengingatnya? 

Sebagai manusia biasa, tentu lupa adalah hal lazim bagi guru penggerak. Akan menjadi berbahaya jika memang ada niat sengaja melupakannya. Oleh karena itu diperlukan strategi agar tidak melupakannya. Di antaranya, yaitu:

  • Selalu berusaha membagikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajarinya kepada sejawat. Langkah strategisnya, yaitu berbagi secara informal. Selain itu, bisa melakukan pendekatan kepada bendahara sekolah agar dapat disiapkan pendanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi sejawat di sekolah;
  • Menyusun jadwal pertemuan rutin dengan komunitas praktisi di dalam lingkungan sekolah berupa diskusi yang dilaksanakan secara formal atau informal;
  • Membangun kebiasaan kolaborasi dengan beberapa sejawat melalui pelibatan dalam program yang dilaksanakan;
  • Mulai membiasakan diri segera menyusun laporan tertulis setelah praktik baik dilakukan untuk diserahkan kepada kepala sekolah. 

Keempat hal tersebut di atas merupakan gambaran secara umum yang terjadi saat ini. Melalui gambaran strategi yang ada diharapkan guru penggerak tidak lagi lupa dengan nilai dan perannya. 

Sebab sejatinya guru penggerak bukan hanya sekadar sertifikat, melainkan karya nyata menumbuhkan kebahagiaan murid agar menjadi hebat. 

Guru penggerak bukan hanya jalan jenjang karir, melainkan konsisten menjadi agen transformasi pendidikan sebagai tujuan akhir. 

Salam Bloger Penggerak

Sudomo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun