Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayangan Diri

24 September 2025   09:43 Diperbarui: 24 September 2025   09:43 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangan Diri

Kadang luka terdalam bukan tikaman dari luar
Bukan dari kata-kata menusuk
Bukan dari tatap asing yang mengiris
Bukan pula dari sikap orang yang meninggalkan
Tapi dari bayangan yang kita bentuk sendiri

Ia tumbuh diam-diam
Dari ketakutan yang kita pelihara
Dari bisikan ragu yang tak kunjung sirna
Dari kenangan yang dibiarkan berulang
Seperti gema di ruang sunyi jiwa

Bayangan itu menjelma seperti cermin retak
Menempatkan sisi yang lain
Menyalahkan, menertawakan, dan mengikat diri
Seolah rapuh, getir, dan tak terucapkan
Yang menghantui di setiap langkah melaju

Dari celah yang perih
Selalu ada sinar yang menanti
Menyelinap di antara serpihan hati yang goyah
Berbisik lembut
Bahwa pelukan diri adalah obat
Memaafkan bayangan sendiri
Merupakan jalan menuju terang
Bagi jiwa yang ingin pulang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun