Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Retakan di Balik Senyuman

3 September 2025   13:47 Diperbarui: 3 September 2025   13:47 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Retakan di Balik Senyuman

Ada sederet kisah  yang tak pernah selesai dituliskan
Tersembunyi di balik senyuman yang hampa
Jiwa ini lelah diguyur hujan duka
Tenggelam dalam kesunyian
Yang terasa asing dari hangatnya empati

Aku melangkah membawa beban sunyi
dibungkus senyuman yang tampak biasa.
Seperti topeng rapuh
Yang menyimpan retakan yang diam-diam berdarah
Agar diri selalu tampak bahagia
Meski perih selalu menganga di dada

Kesedihan lihai menyamarkan diri
Terselip di balik canda yang hampa
Tertidur dalam tatap yang kosong
Menyelusup di tiap helaan napas berat
Namun tak ada yang benar-benar mengerti

Saat dunia terasa asing
Aku menepi di kesunyian
Seolah menjadi sahabat setia
Menyandarkan resah pada doa
Dan harapan menjadi cahaya
Menyampaikan pinta pada Tuhan
Agar tetap berdiri meski hati jatuh berkali-kali

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun