Mohon tunggu...
Siprianus Bruto
Siprianus Bruto Mohon Tunggu... Lainnya - Memikirkan apa yang akan aku lakukan, dan melakukan apa yang telah aku pikirkan. Pencinta Sastra

Berdomisili di Flores, NTT, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menggenggam Luka

10 Agustus 2020   20:39 Diperbarui: 10 Agustus 2020   21:19 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada bibir jingga sebelum senja pergi
Kau ukir belati pada mega langit
Lantas sisa-sisa kecupan habis ditelan sepi
Hanya hening mendekor cakrawala sebelum malam menjemput
Bintik-bintik rindu tercecer lalu tiada

Nostalgia kini kabur dari lumbung ingatan
Meski bayang lalu lalang di hadapan memori
Hippocampus tak mampu hadirkan kenang
Hanya kaku kuasai horizon jiwa
Ratapan pilu hadir layaknya ragi

Isak tangis kini mendandani malam
Luka membengkak sesakkan dada
Bara menjalar penuhi aorta
Kebisuan menjelma aksara hidup
Tarian kematian terbaca pada kesudahan rasa.
Kini tangan terkatup menggenggam Luka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun