Depresi pada Penderita AIDS: Ayo Kenali dan Cegah Bersama! | Written by Nanda

Hari AIDS jatuh pada tanggal 1 bulan Desember ini. Memperingati hari AIDS dapat membantu khalayak umum untuk mempelajari AIDS dan menyebarkan kesadaran terhadap HIV dan AIDS. Namun begitu, masih banyak orang yang memiliki stigma terhadap pengidap AIDS. Orang-orang tidak sadar bahwa pengidap AIDS hanyalah manusia biasa seperti mereka. Layaknya stigma-stigma terhadap suatu hal, stigma terhadap pengidap AIDS harus diberantas. Bila dibiarkan, stigma dapat mempengaruhi kesehatan mental para pengidap AIDS dan menyebabkan depresi. 

Mengidap penyakit berat bisa mempengaruhi kesehatan mental Anda. Depresi seringkali menghantui para pengidap penyakit berat, termasuk AIDS. Tidak banyak orang menyadari bahwa kesehatan mental dapat mempengaruhi kesehatan fisik Anda juga. Contohnya, terlalu sering cemas bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Maka dari itu, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik Anda. Berikut ini tips-tips untuk menjaga kesehatan mental Anda bila Anda mengidap depresi:

• Kenali Tipe Depresi Anda

Anda perlu mengenali tipe depresi Anda supaya Anda bisa mengatasinya dengan lebih mudah. Penelitian menunjukkan bahwa ada 7 pola otak yang terkait dengan kecemasan dan depresi, dua kondisi terkait yang terjadi bersamaan sebanyak 75%. Beda jenis, beda juga area otak yang diaktifkan.

Stress Management Indonesia dapat membantu Anda untuk observasi pola otak Anda. Stress Management Indonesia memiliki Brain Health Assessment yang dapat membantu Anda menentukan tipe Anda.

• Hilangkan ANT

Pikiran negatif yang muncul secara otomatis di pikiran Anda dikenal juga dengan singkatan ANT (Automatic Negative Thoughts). ANT sering muncul secara acak dan tanpa sepengetahuan Anda saat Anda mengalami depresi. Seringkali, Anda merasa terlepas dari kenyataan dan tanpa sadar ANT akan mempengaruhi hormon-hormon di dalam otak Anda. Langkah-langkah berikut dapat membantu Anda meringankan ANT: 

1. Perhatikan apa yang dikatakan pikiran Anda. Perhatikan ketika Anda memiliki ANT dan tuliskan, terutama yang paling diingat.

2. Identifikasi ANT. Mereka adalah pikiran negatif

3. Tanyakan pemikiran Anda. Apakah yang Anda pikirkan itu benar? Apakah Anda 100% yakin itu benar?

4. Bagaimana reaksi Anda saat memikirkan pikiran itu?

5. Akan menjadi siapa Anda tanpa pemikiran itu? Bagaimana perasaan Anda?

Langkah-langkah ini akan membantu Anda untuk menerima kenyataan bahwa tidak semuanya itu buruk dan mengurangi frekuensi datangnya ANT.

• Mulai Menulis Di Jurnal Untuk Mencatat Suasana Hati

Anda dapat mencatat perasaan dan suasana hati Anda di jurnal pribadi. Anda dapat mencatat semua jenis perasaan dan suasana hati Anda sepanjang hari, mulai dari rasa sedih, bahagia, marah, dan lainnya. Dari semua catatan harian tersebut, Anda dapat mengukur perasaan Anda tiap hari. Bila Anda pernah mengalami hari-hari yang terasa berat dan mencatatnya di jurnal, bisa jadi nantinya jurnal Anda menunjukkan sebuah kecenderungan pada Anda yang bisa Anda atasi. Mencurahkan perasaan Anda di jurnal juga membantu Anda untuk melepas perasaan yang terpendam dalam diri Anda.

Jika Anda ingin membudayakan journaling dalam kehidupan sehari-hari, Stress Management Indonesia memiliki buku Self Love Journaling yang dapat membantu Anda.

• Awali Hari Dengan Perasaan Positif

Otak manusia memiliki bias negatif. Hal ini membuat Anda harus lebih gigih untuk melawan kecenderungan Anda untuk berpikir negatif. Bila Anda awalnya berpikir bahwa hari ini akan menjadi hari yang buruk untuk Anda, Anda dapat mengganti pola pikir Anda dengan mempercayai bahwa masih ada hal-hal yang akan membuat Anda lebih bahagia, walaupun Anda belum tahu pasti apa hal-hal tersebut. Ini adalah salah satu cara mudah untuk meyakinkan otak Anda fokus terhadap hal-hal yang positif.

• Mengembangkan Rasa Syukur

Sebuah analisis yang diambil pada tahun 2020 mengungkapkan, dari 50 studi penelitian yang diposting oleh Happier Human menunjukkan bahwa rasa syukur dapat meningkatkan hidup Anda secara luar biasa dalam 31 cara berbeda mulai dari meningkatkan harga diri, membantu Anda mencapai tujuan, hingga meningkatkan hubungan Anda, kesehatan fisik, dan umur panjang. Salah satu studi menemukan bahwa menuliskan 3 hal yang Anda syukuri tiap hari dapat meningkatkan perasaan positif, kesehatan, kualitas tidur, dan hubungan, serta meningkatkan altruisme. Rasa syukur juga dapat "menular" pada orang lain dengan cara menunjukan rasa syukur Anda dan berbuat baik. Jadi, rasa syukur dapat membantu Anda untuk menjaga kesehatan mental Anda.

• Ubah Persepsi Anda Soal Peristiwa

Anda bisa memikirkan hal ini: Anda tidak dikendalikan oleh peristiwa atau orang, tetapi oleh persepsi yang Anda buat tentang mereka. Persepsi adalah salah satu cara Anda untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan Anda dan dunia di sekitar Anda. Otak memproses informasi yang masuk melalui filter perasaan. Ketika Anda merasa baik, maka Anda akan memproses informasi secara positif. Bila Anda merasa marah atau berburuk sangka, Anda akan merasa bahwa dunia telah menjadi negatif kepada Anda. 

Karena perasaan Anda mempengaruhi persepsi Anda, Anda bisa jadi salah menafsirkan orang lain. Anda dapat mempertanyakan persepsi Anda, terutama yang terasa negatif, supaya Anda bisa melihat sebuah hal sebagaimana adanya. Melihat sisi positif dari orang lain dapat membantu Anda menjaga kesehatan mental Anda. 

• Minum Nutraceutical dan Konsumsi Multivitamin

Sejumlah obat nutraceutical telah menunjukkan manfaatnya dengan cara meningkatkan suasana hati Anda pada beberapa penelitian. Dengan resep dari dokter, obat nutraceutical dapat membantu Anda mengatasi suasana hati Anda secara aman. Studi lain menunjukkan asam lemak omega-3 memiliki efek positif pada suasana hati. Penelitian tambahan menunjukkan bahwa S-adenosylmethionine (SAMe), folat, dan vitamin D membantu memperbaiki suasana hati yang buruk.

Kekurangan nutrisi penting dapat dikaitkan dengan depresi. Pastikan multivitamin Anda mengandung banyak B kompleks dan mineral seperti zat besi, seng, magnesium, dan selenium, serta asam amino seperti asetil-l-karnitin---yang semuanya dibutuhkan dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan suasana hati yang stabil.

Sangat penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan mental Anda demi raga yang lebih kuat. Mau mempelajari hal-hal mengenai depresi lebih lanjut? Stress Management Indonesia dapat membantu anda melalui program dan aplikasi yang sudah kami sediakan di sini. Anda dapat melihat layanan kami di semua media sosial untuk menemukan lebih banyak konten seru edukasi mengenai neuroscience dan mental health.