Mohon tunggu...
Sriwulan Janti Cecilia Suot
Sriwulan Janti Cecilia Suot Mohon Tunggu... I am AMBIVERT

Love, Live, Party.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa di Antara Ragu

8 Mei 2025   21:48 Diperbarui: 8 Mei 2025   21:48 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketidakpastian, Doa dan Harapan (Sumber: AI Dall E-3)

Esok datang dengan senyap,
Membawa bayang-bayang yang belum terjawab.
Aku duduk di tepi malam,
Menghitung detik jantung yang berdebar-debar.

Langit kelam menitipkan rindu,
Pada bintang-bintang yang tak lagi bersinar.
Aku berbisik pada angin yang lalu,
"Bisakah kau bawa pergi semua gelisah ini?"

Tapi di sela-sela ketakutan,
Ada doa yang mengalir pelan:
"Jangan biarkan aku tersesat,
Tuntun langkahku di jalan yang kau rancang."

Aku tahu, hidup bukanlah puisi,
Terkadang ia datang dengan duri.
Tapi izinkan aku percaya,
Bahwa di balik kabut, ada mentari yang menanti.

Jika nanti aku goyah,
Jangan biarkan aku terjatuh sendirian.
Berikan aku tangan-Mu,
Untuk bangkit dan melangkah lagi.

Esok, meski kau penuh tanda tanya,
Aku akan datang dengan sisa keberanian.
Karena di balik semua keraguan ini,
Ada keyakinan bahwa aku tidak sendiri.

"Aku hanya manusia,
Dengan mimpi dan luka yang sama.
Tapi hari ini, aku berdoa,
Esok akan membawaku pulang dengan damai.

8 Mei 2025

Wul's

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun