Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Dampak Nonton Film Horor pada Kesehatan Mental Anak

10 Agustus 2022   03:58 Diperbarui: 11 Agustus 2022   17:17 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi remaja suka nonton film horor. Begini dampak pada kesehatan mentalnya. Foto  esplatter.com via hipwee

"Mamah, temani aku tidur ya!" pinta anak sulung kemarin malam.

Anak minta ditemani tidur bukan hal baru, sudah sering. 

Saya pun sering ketiduran di kamarnya gara-gara keasyikan ngobrol. 

Malam itu dia aneh, sudah disetujui untuk tidur dengannya, masih saja mengintil.

Saya ke dapur, dia lari ikut ke dapur. Saya ke kamar mandi, dia loncat menunggu di depan pintu kamar mandi.

Malam itu menjadi malam paling ruwet bagi saya karena ditempeli terus sama anak.

"Mbak, kenapa membuntuti ?" tanya saya.

"Habis nonton film horor sama teman-teman di SunCity mall," jawabnya.

Dia memang suka nonton film horor, tetapi jarang ke bioskop. Biasanya akan menonton di laptop bersama teman-temannya di ruang tamu.

Awal Agustus ini, di bioskop rilis film Pengabdi Setan 2 besutan sutradara tanah Air, Joko Anwar.

Beberapa tahun lalu, dia telah menonton film Pengabdi Setan 1. Katanya kalau tidak nonton bagian kedua tidak seru. 

Gara-gara selesai nonton film horor dia jadi penakut di rumah.  

Seperti kita ketahui film horor sudah disetting, mulai dari musik, kostum untuk memberi sensasi menegangkan dan menyeramkan bagi penontonnya.

Terkadang ketakutan itu seperti nyata, sehingga setelah selesai menonton sering dibawa juga ke dalam kehidupan nyata.

Nah, karena rekayasa dari film horor yang sempurna sangat memengaruhi pada kesehatan mental anak remaja atau penontonnya.

Berikut dampak dari sering nonton film horor : 

  • Kurang tidur

Putri saya ketika pulang menonton film horor akan gelisah, emosinya berlebihan, seolah-olah gambaran yang ditampilkan di film ada di sekitar rumah, kamar. Akibatnya jam tidur pun terganggu.

Direktur Media Psychology Research Center Dr. Pamela Rutledge, seperti yang saya kutip dari media hypeabis.id, menerangkan memang adrenalin tersebut meningkat saat kamu menonton film horor. Namun euforia itu bisa muncul ketika kamu selesai menontonnya, (9/8/2022).

Deana Goldin, Ph.D., DNP, APRN, Praktisi Perawat Kesehatan Mental Psikiatri,  mengatakan jika tidur sehat setidaknya 7 jam per malam. Jika kurang dari itu akan berpengaruh pada perilaku lainnya, misalnya kecemasan. Terlebih kepada anak remaja yang belum mahir mengendalikan emosi dan mudah untuk cemas.

  • Kesehatan mental

Kurang tidur sangat berhubungan erat kesehatan mental. Contohnya gangguan bipolar, depresi, dan kecemasan dan masalah kesehatan mental dapat memperburuk insomnia atau gangguan tidur lainnya.

Gangguan tidur yang langsung bisa dirasakan adalah gangguan emosional, dia akan mudah marah. Deana Goldin, Ph.D., DNP, APRN, menyebutnya sebagai "kabut otak."

Mengapa kita merasa otak kita berkabut ketika kurang tidur? Dalam sebuah penelitian, para peneliti menemukan bahwa kurang tidur mengganggu kemampuan neuron (sel saraf) kita untuk berkomunikasi satu sama lain, yang menyebabkan penyimpangan yang memengaruhi memori dan persepsi visual.

  • Efek Fisiologis

Film horor mengandung ilusi ketegangan dan bahaya melalui manipulasi gambar, suara, serta cerita. Meski penonton tahu film adalah rekayasa agar menarik, tetap saja menilai seolah-olah itu kisah nyata.

Mengutip  dari hypeabis, Direktur Eksekutif dari Anxiety and Stress Disorders Institute of Maryland Sally Winston mengatakan film horor dirancang untuk membangkitkan emosi tertentu seperti ketegangan, ketakutan, stres, dan keterkejutan. Ini dapat menyebabkan pelepasan hormon dalam tubuh seperti norepinefri , kortisol , dan adrenalin dari sistem saraf otonom.

Respons fisiologis yang bisa kita rasakan saat nonton adalah pelebaran pupil mata, otot tegang, berkeringat dan denyut jantung meningkat. Kondisi tersebut sangat melelahkan.

Dampak negatif yang dirasakan anak saya hanya pada level kurang tidur, karena saya sering mengingatkan untuk tidak terlalu sering nonton film horor. Cukuplah jika selesai ujian sebagai peregangan otak saja.

Ilustrasi remaja nonton film horor. Hati-hati dampak pada kesehatan mentalnya. Foto by Girl.id
Ilustrasi remaja nonton film horor. Hati-hati dampak pada kesehatan mentalnya. Foto by Girl.id

Selain membatasi menonton ada beberapa yang harus diperhatikan untuk meminimalisir dampak dari nonton film horor, yaitu :

1. Pilih subgenre

Film Indonesia banyak menceritakan tentang hantu, jika terlalu menakutkan bisa memilih jenis film lain, misalnya film thriller.

Film thriller banyak disukai para pecinta film, karena sajian ceritanya sangat menarik dan menegangkan. Film ini berangkat dari kisah nyata, seperti pembunuhan, misteri dan lain sebagainya.

2. Jangan menonton sendirian

Saya sering mengatakan pada anak cewek untuk tidak ke bioskop atau nonton film sendirian. Selain tidak seru juga menghindari ketakutan berlebih. menonton bersama akan membuat mental kita lebih berani.

3. Hentikan sejenak

Jika cerita dalam film terlalu menyeramkan, tidak ada salahnya berhenti sejenak. Biasanya untuk menghindari ketakutan, akan menutup kedua mata, tetapi bisa melihat dari sela-sela jari. Selain itu untuk memberi jeda menonton, bisa pergi ke kamar mandi dulu.

Menonton film horor memberi pengaruh pada tubuh dan mental kita. Untuk itu penting berlaku bijak, terlebih pada anak remaja. Anak remaja emosinya belum stabil, mereka sangat rawan. Untuk itu perlu adanya pendampingan.

Daripada mengambil resiko, sebaiknya anak-anak di bawah umur dilarang menonton film horor. Ada banyak jenis film yang sesuai usianya.

semoga bermanfaat.

Terima kasih telah membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun