"Ha .. Ha  Hallo Reynaldi" jawabnya sedikit gugup dan bahagia.
Seikat bunga itu diberikan kepada Syabilla.
"Terima kasih ya, Rey?"
Seikat bunga itu bagai sebuah pertanda baik, terbukanya pintu harapan untuk bersama.
"Iya sama  sama. Oh iya, aku lupa menceritakannya padamu, perkenalkan sosok wanita cantik yang berjalan kemari adalah calon pendamping hidupku, jika berkenan, datanglah ke acara pernikahan kami".
"Hallo Syabilla, mohon datang ke acara pernikahan kami ya?."
"Congrats ya Qinan dan Reynaldi" ujarnya dengan menahan rasa kecewa dan nampak terlihat bahagia dihadapan mereka.
Seiikat bunga itu hanya menjadi hiasan ditempat sampah berikut dengan undangan pernikahan Reynaldi Saputra dan Qinan Permata. Meskipun tumpukan surat  surat untuk Reynaldi telah menjadi abu, namun cinta masa lalunya akan menjadi sebuah kisah yang baru.
Salam,Â
Sri Patmi