Setelah melakukan pemeriksaan terhadap pasien, dokter itu menemui saya dan menerangkan kondisi pasien.Â
Sakit malaria pasien sudah parah, dia harus diberi obat dosis tinggi agar bisa sembuh.Â
Namun masalah akan muncul, obat dosis tinggi itu bisa berakibat fatal kepada sang bayi dalam kandungan. Janin bisa meninggal akibat kerasnya obat yang akan diberikan.Â
Seperti buah simalakama, pilihannya menyelamatkan ibu atau sang bayi, demikian keterangan sang dokter.Â
Ya Tuhan, pilihan yang sangat sulit...Â
Saya memberitahu keluarga pasien. Karena SDM mereka yang kurang, sayalah yang diminta berbicara dengan dokter puskesmas.Â
Saya kemudian meminta waktu sebentar untuk berdoa. Saya selalu menganggap Tuhan adalah bos dari segala bos penguasa tertinggi di pekerjaan kemanusiaan. Yang Kuasa lah yang akan menentukan mana yang terbaik bagi kami.Â
Selesai berdoa saya menemui dokter puskesmas. Kepada beliau saya menyerahkan keputusan yang terbaik untuk pasien. Kami akan mendukung dengan doa semua perawatan dan pengobatan yang akan diberikan.Â
Dokter kemudian melakukan perawatan dan pengobatan kepada si sakit.Â
Saya menunggui pasien dan keluarganya sampai jam 2 pagi. Setelah kondisi pasien dalam keadaan tenang dan tampak membaik, saya meminta ijin untuk kembali ke desa.Â
Syukurlah, dokter puskesmas memberi obat yang tepat.Â