Wajah pucat mematung di sudut ruangan
Memangku nestapa dalam bilangan waktu
Merintih menahan perih bersandarkan tangisan
Menutup rapat singgasana hati penuh kelu
Aku hanya mampu membuang sisa luka
Meremasnya melalui ilalang berduri
Mengumbar seulas senyum penuh derita
Menorehkan sebaris asa di penghujung hari
Saat ini jiwa hanya mampu berdiri lunglai
Menatap bebas padang rumput di tengah badai
Menyisihkan keraguan jauh dari relung sanubari
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!