Mohon tunggu...
Sri Ulijati
Sri Ulijati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka puisi

Seorang perempuan penyuka puisi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Menjelang Hari

22 November 2020   12:05 Diperbarui: 22 November 2020   16:00 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Wajah pucat mematung di sudut ruangan

Memangku nestapa dalam bilangan waktu

Merintih menahan perih bersandarkan tangisan

Menutup rapat singgasana hati penuh kelu

Aku hanya mampu membuang sisa luka

Meremasnya melalui ilalang berduri

Mengumbar seulas senyum penuh derita

Menorehkan sebaris asa di penghujung hari

Saat ini jiwa hanya mampu berdiri lunglai

Menatap bebas padang rumput di tengah badai

Menyisihkan keraguan jauh dari relung sanubari

Menyambut semburat mentari di kesunyian pagi

Mungkin kali ini takluk akan kesemuan cinta

Mengerang membuai impian dalam elegi

Menisik harapan di antara serpihan ilusi

Meneriakkan sederet permintaan peneguh diri

Esok masih ada langkah yang akan dituju

Walau terseok pasti akan tiba 

Menepi membasuh lara membuang semu

Berlabuh pada dermaga penguat raga

Crp, 22112020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun