Mohon tunggu...
Sovia Margaretta Asi Simbolon
Sovia Margaretta Asi Simbolon Mohon Tunggu... Guru - Senang membaca dan berbagi ilmu

Berdiskusi kepada Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kekasihku Sahabat Mantanku

25 Februari 2017   17:56 Diperbarui: 27 Februari 2017   06:01 2095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
#ValentineDiFiksiana

“Mau kerja atau tidak? Jawab?” Bentaknya lagi.

“kerja, Dok. Maafkan saya ya Dok,” Tangisku sambil memegang tangannya

“Saya mau makan, tolong siapkan.”

“Ya Dok”

Aku sangat takut karena hanya aku dengan dia di rumah, yang lain menghadiri pesta. Perlahan aku menghidangkan makanan. Aku berdoa agar masakanku enak. Jantungku terus berdetak. Tak ada komentar tentang masakanku, aku merasa senang. Kuhidangkan  pudding coklat, begitu lahapnya dia makan. Saat mengembalikan gelas, aku terpeleset, gelas yang kupegang pecah, aku tak merasakan sakit karena aku merasakan ada tangan yang menyentuhku. Tanpa sadar kami saling menatap. Herannya dia lansung melepaskanku. Aku mengutip pecahan gelas untuk menghilangkan rasa grogi,  ternyata pecahan gelas menusuk  tanganku, darah mengalir, phobiaku terhadap darah kambuh dan langsung pingsan  saat melihat darah, sekitar 15 menit aku berada  di sofa. Jariku dibalut perban. Di sampingku terlihat DokterTio memeriksa tensiku. Di balik ketusnya, dia bertanggung jawab.

“Terima kasih, Dok,” aku berusaha duduk.


“ Kamu harus hati-hati bekerja, jangan ceroboh, tapi syukurlah kamu sudah sadar.”

“Sekali lagi terima kasih dok. Saya pamit pulang dok".

“Saya antar ya.”

“Tidak Dok, saya boleh naik becak. Saya sudah  biasa pulang sendirian.”

“Tidak  baik, gadis pulang malam-malam. Sudah jam delapan. Becak pasti sudah tidak ada. Jadi kamu harus menurut apa kata dokter. Jadi pasien harus dengar saran dokter". Matanya begitu bersinar saat berkata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun