Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surga dan Bumi

22 April 2019   17:56 Diperbarui: 22 April 2019   18:18 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustr: Adrienne Egger

engkau adalah langit
sementara aku dari tanah dan kotor
berbagi alam semesta dalam alam yang terpisah
faksi yang saling bertentangan, kelahiran yang beragam

aku akan selamanya melihat ke atas
istirahatkan pandanganku pada gelombang udara
dan bermimpilah agar mata kita bertemu
keabadian sementara yang akan kita bagikan

aku sudah menangis banyak tetesan air mata
tetapi engkau tidak akan pernah tahu
karena bagimu mereka tidak pernah bisa menjangkau
untuk ke intiku, mereka hanya akan mengalir

tetapi ketika engkau menatap dengan muram
air matamu akan jatuh membasahi aku
aku akan minum tetesannya dengan lahap
hadiah cinta dari hujan surga

air matamu akan memelihara benih yang telah kutanam
mereka akan berakar dan berkembang di bawah sinar mentari
putuskan di tanahku yang dipegang teguh di tempatnya
memikirkan perjalanan kita selanjutnya akan dimulai

akar akan melahirkan batang
yang pada gilirannya, akan bercabang menjadi dedaunan
penanaman akhirnya akan tumbuh tinggi
untuk membalas cinta, cinta itu terus-menerus diterima

tunas kecil yang malang
engkau hanya bisa tumbuh begitu tinggi
engkau tidak akan pernah bisa mencapai sejauh itu
engkau dan aku hanya bisa mencium tetesan yang jatuh

jadi, langit biru yang indah
aku hanyalah debu di kaki nasib yang berat
kita hanya bisa melihat ke cakrawala yang jauh
hanya di sana surga dan bumi bisa benar-benar bertemu

***
Solo, Senin, 22 April 2019. 5:40 am
'selamat hari bumi'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun