Mohon tunggu...
Sofyan Utiarahman
Sofyan Utiarahman Mohon Tunggu... Guru - Master Trainer MGPBE, Fasilitator, Narasumber Kependidikan, Motivator, Instruktur Nasional, Penulis Pemula

Sofyan Utiarahman. Pecinta aksara. Peselancar Media. Menulis dan belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Wahai Diri

15 Juni 2022   20:20 Diperbarui: 15 Juni 2022   20:38 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompasiana.com

Puisi karya Opan Semesta

Wahai diri, engkau lahir menginjak bumi tidak ada apa-apa harta yang kau bawa,  lalu Tuhan memberi kau makanan dan minuman dari ibumu yang mulia,   hingga kau tumbuh dan bisa berjalan berkarya dan berkarsa sampai kau mendapatkan apa-apa,   seolah berdewa dan mendewakannya,   ingatkah engkau bahwa ada yang Mahakaya?

Wahai diri, engkau lahir menginjak bumi tidak ada apa-apa ilmu yang kau bawa,   lalu Tuhan memberi engkau kekuatan dan pengetahuan yang luas hingga kau bisa menjelajahnya tanpa batas,   bahkan sesukamu dan kau memperoleh segala ilmu yang kau peluk kini,   ingatkah engkau bahwa ada Sang Maha Luas Ilmunya?

Wahai diri, engkau lahir menginjak bumi tidak ada apa-apa  kekuatan yang kau punya,   lalu Tuhan membangun kekuatanmu dengan kekuatan-Nya,   hingga kau bisa melakukan apasaja yang kaumau sekehendak,   dengan kekuatan yang menurutmu engkaulah sgalakarsa,   ingatkah engkau bahwa sekecil kekuatanmu, ada kekuatan Sang Mahakuat?,

Wahai diri, engkau lahir menginjak bumi tidak ada apa-apa  kursi kekuasaan yang kau punya,   lalu Tuhan menumbuhkan engkau menjadi kaum terdidik hingga kau berdasi,   dan kau duduk berkuasa di kursi tahtamu itu kini,   leluasa jari telunjuk kananmu mengarah ke delapan penjuru mataangin,   kau banggakan arah telunjuk itu kepada siapapun yang duduk di alas permadani kursimu, ingatkah engkau bahwa selain kursireotmu ada Sang Pemilik Kekuasaan yang Bertahta Tak Berbatas?

Wahai diri, kadar waktu telah tertulis pada kitab yang pasti,   demikian halnya rezeki dan apa yang akan kita miliki,   berkantonglah pada kantong sendiri,   arahkan telunjuk mengarah pada jantunghati,   segalanya kita instrospeksi,   membentuk jati diri,   menakar hati damai abadi,   hampa segala kita kembali,   hanya amal menyertai,   dan redla Illahi.

#Diri berlumpur

#Kursireotpenuhdebu, 150620

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun