Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Humaniora.Soetiyastoko | Ketika Hidup Tak Punya Prioritas

11 Oktober 2025   10:52 Diperbarui: 11 Oktober 2025   10:52 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia seperti pemburu yang mengejar lima kelinci sekaligus, dan hasilnya, semua kelinci itu lolos.

Akar Masalah: Ketiadaan Tujuan yang Didefinisikan

Penyebab utama dari kegalauan Andi adalah tidak adanya tujuan hidup yang jelas dan terdefinisi.

Ia hidup mengalir seperti air, tanpa pernah bertanya, "Sebenarnya, untuk apa aku hidup? Apa yang ingin kucapai dalam 5, 10, atau 20 tahun ke depan?"

Ketiadaan tujuan definitif ini menciptakan efek domino yang merusak:*

1. Tidak Ada Tengat Waktu: Tanpa tujuan, tidak ada deadline hidup.
Waktu terasa begitu murah dan tak berharga baginya. *"Besok saja lagi,"* adalah mantranya.

Waktu dijalani dengan suka-suka bin  sak penake dewe  alias terserah gue. Lainnya gak usah dipikirin.

Akhirnya, hari-hari terbuang sia-sia untuk hal-hal yang tidak substansial.

2. Tidak Ada Peta Kehidupan: Andi tidak memiliki peta untuk menavigasi hidupnya. Ia tak tahu jalan mana yang harus ditempuh, belokan mana yang harus diambil, atau jurang mana yang harus dihindari.

3. Tidak Ada Prioritas: Inilah inti permasalahannya. Karena tidak tahu tujuannya, Andi tidak bisa membedakan mana yang penting dan mana yang hanya menarik.

Bergadang untuk menyelesaikan project penting? Itu membosankan. Tetapi bergadang untuk menonton serial terbaru atau scroll media sosial? Itu mengasyikkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun