Ia mengambil laptopnya, dan mulai menulis lagi, dengan rasa syukur yang lebih dalam dari sebelumnya. Peran barunya adalah merangkul semua peran lamanya, dan menuliskan cerita untuk dinikmati, dengan cara yang berbeda.
***
*Kesimpulan*
Kisah Herliany Sintalaya adalah sebuah lukisan halus tentang perjalanan hidup manusia yang penuh dengan pergeseran peran dan tanggung jawab.
Dari seorang istri yang disayangi, menjadi seorang janda yang harus belajar mandiri, lalu menemukan peran barunya sebagai seorang penulis yang menginspirasi dan akhirnya menjadi penjaga kenangan bagi sahabatnya. Cerita ini menyimpulkan bahwa perubahan adalah sunnatullah (hukum alam yang ditetapkan Allah).
Tiada satu pun fase dalam hidup yang kekal, dan kesedihan atas sebuah kehilangan --pada akhirnya akan bertransformasi menjadi kekuatan baru, jika disikapi dengan syukur dan penerimaan.
Herlin membuktikan bahwa dengan hati yang ikhlas dan pikiran yang positif, seseorang tetap dapat menemukan kebahagiaan, kemandirian, dan makna hidup yang dalam di setiap tutur usia.
***
*Hikmah*
Hikmah yang dapat kita petik adalah bahwa hidup ini bukanlah tentang mempertahankan apa yang telah pergi. Melainkan tentang merangkul apa yang hadir di hadapan kita, dengan penuh kesadaran.
Kesendirian bukanlah kutukan, tetapi kesempatan untuk bercakap dengan diri sendiri dan Tuhan lebih dalam.