Soetiyastoko
Aku di tebing jalan
di bawah sana himpunan pohon
batang-batang kelapa
doyong
meliuk kelautJejak panjang rayuan
angin darat
yang
dibisikan setiap malam
bertahun-tahunGili Trawangan
gili Air
gili Meno
tampak oleh-ku
mengapung-apungKetika menuju kesitu
dengan perahu,
justru wajah-mu yang muncul
setiap sembilan detik
kala ombak tinggikan perahu.
Aku tak berani bilang,
saat itu
sungguh
kangen-rindu
kamu***
Sebuah kenangan yang lekat dengan bulan-bulan pertumbuhan penjualan yang konsisten di pulau permai nan "boxy"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!