Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Anomali Cuaca

5 Agustus 2025   20:53 Diperbarui: 5 Agustus 2025   20:53 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendung hitam tampak menyelimuti langit kota Jakarta. (Sumber foto : cnbcindonesia.com)

Tiba-tiba saya teringat saat masih duduk dibangku SMP dulu. Dimana saat itu ada salah satu mata pelajaran yang membahas soal iklim dan cuaca. Namanya mata pelajaran Geografi.

Waktu itu dijelaskan oleh guru saya bahwa di Indonesia iklimnya adalah iklim tropis. Kemudian di jelaskan juga bahwa di Indonesia hanya dikenal dua musim yakni musim penghujan dan musim kemarau.

Seingat saya waktu itu, rata-rata musim penghujan dan musim kemarau durasi waktunya hampir berimbang dan berlangsung konsisten dari tahun ke tahun. Yah, kurang lebih enam bulan musim penghujan dan enam bulan musim kemarau. 

Namun meskipun musim kemarau, seingat saya waktu itu biasanya masih tetap ada hujan meskipun agak jarang-jarang. Begitu juga sebaliknya, meskipun musim penghujan tetap saja ada panas matahari meskipun jika ditotal secara keseluruhan tetap banyak hujannya.

Memang ada sih dalam suatu waktu, musim kemaraunya terjadi agak lama waktu itu, mungkin sekitar delapan atau sepuluh bulan, tapi itu hanya terjadi sekali saja dalam beberapa tahun. 

Seingat saya waktu saya SD sampai SMP, kemarau panjang yang melebihi durasi waktu normal ya hanya terjadi sekali itu saja. Tapi sayangnya saya lupa waktu itu tahun berapa.

Karena musim kemarau dan musim penghujan durasi waktunya selalu konsisten, orang-orang tua zaman dahulu khususnya yang berprofesi sebagai petani, tidak memerlukan ramalan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk menentukan kapan musim menanam padi tiba.

Biasanya para petani zaman dulu cukup menggunakan kode alam sebagai penanda untuk meramalkan kapan datangnya musim penghujan sehingga mereka bisa memulai musim menanam padi.

Meskipun hanya mengandalkan kode alam, toh nyatanya ramalan petani zaman dahulu terbukti ampuh dan sesuai dengan kenyataan alam.

Beda zaman dulu sepertinya beda lagi zaman sekarang. Iklimnya memang tidak berubah, tetap iklim tropis. Musimnya juga masih sama yakni hanya ada dua musim. Musim penghujan dan musim kemarau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun