Lha, iya, adanya aplikasi semacam Mobile Banking, memang bikin segalanya terasanya jadi jauh lebih simpel. Buat transfer-transfer atau mengecek gaji sudah ada BCA Mobile. Tidak perlu lagi perlu buang-buang bensin untuk berkendara ke ATM, tapi cukup dengan gawai di tangan, plek! plek! plek!Â
Bahkan kalaupun ada keperluan mendesak yang memaksa untuk ke ATM, lagi-lagi menjadi lebih simpel. Bagaimana tidak, misalnya kartu ATM ketinggalan pun, sekarang sudah bisa cardless. Jadi, nggak perlu kartu-kartuan. Masukkan nomor handphone yang terhubung dengan BCA mobile dan Kode Transaksi, tinggal eksekusi, mau ngurangi duit di rekening atau mau nambahin--tarik atau setor. Beneran dibikin simpel.
Ingat ini, cuy!
Saat semua menjadi simpel begini, saya pikir, Anda juga perlu ingat-ingat lagi pesan pakar-pakar urusan uang. Misal, dari pendapatan yang ada, silakan plotkan 50 persen untuk kebutuhan hidup sehari-hari, berikut masing-masing 10 persen untuk dana darurat atau premi asuransi, juga untuk kebutuhan gaya hidup atau traveling dan apapun yang bikin Anda hepi.Â
Sementara 30 persen lagi dari pendapatan, sisihkan juga 5 persen, entah untuk beramal semisal berzakat atau juga bersedekah. Di samping perlu juga Anda sisihkan 10 persen untuk tabungan buat kebutuhan dalam satu tahun.
Plus, jangan lupakan investasi, entah untuk jangka menengah atau jangka panjang, setidaknya 15 persen dari pendapatan tadi.Â
Terserah, Anda mau berinvestasi dengan cara apa? Saya pribadi, sejauh ini berinvestasi dengan membeli tanah, dengan tetap nimbrung di saham, pasar uang, sampai dengan obligasi.Â
Bukan apa-apa sih, namun lagi-lagi karena uang bukan sekadar untuk kebutuhan hidup, tapi juga jika disimpan pun harus tetap hidup. Apalagi, ada nasihat penting terkait ini;Â
Too many people spend money they haven't earned, to buy things they don't want, to impress people they don't like.Â
Ya, itu adalah kata-kata milik Will Smith, yang acap dikutip di kelas-kelas pelatihan keuangan. Bahwa bagaimana sikap kita di depan uang, menentukan apakah uang tersebut membawa manfaat besar atau tidak. Ringkasnya, jangan sampai akhirnya tenggelam dalam utang cuma untuk membeli hal-hal yang tidak dibutuhkan, semata-mata cuma agar terkesan "wah" di mata orang-orang yang justru kita benci.
Kenapa manajemen mengelola pendapatan yang mudah ditemukan di mana-mana ini tetap perlu digarisbawahi? Sebab, meskipun teknologi sudah membuat banyak hal menjadi simpel, namun jangan remehkan keharusan untuk mengelola uang yang Anda punya.Â