Siap-siap sakit perut karena tertawa! Tiga legenda humor Indonesia --- Dono, Kasino, dan Indro --- kembali menyapa penonton, kali ini bukan di layar perak manusiawi, tapi lewat sebuah film animasi yang tak kalah kocak: Warkop DKI Kartun.
Falcon Pictures baru saja merilis dua trailer yang bikin warganet gemas dan tak sabar untuk segera menyaksikan film tersebut. Dalam trailernya, trio Warkop tampil lebih unik, lebih gila, dan lebih kreatif, sesuai zaman yang tengah bergulir.
Satu cuplikan menunjukkan Dono, Kasino, dan Indro diberi misi menjadi pahlawan. Tapi bukan pahlawan biasa --- mereka diberi teknologi canggih, robot, dan peralatan keren untuk melawan sindikat kejahatan. Maklum, pahlawan zaman now harus punya gadget yang sesuai.
Selain menjadi pahlawan, Warkop juga menyelami peran tak terduga: menjadi anggota timnas sepak bola! Dengan seragam merah-putih, Dono, Kasino, dan Indro turun ke lapangan hijau melawan sebuah tim fiksi bernama Korea Barat. Komedi terjadi saat taktik lebih sering bikin blunder, tapi justru bikin penonton terpingkal-pingkal.
Dono diberi nomor punggung 10, Kasino nomor 7, dan Indro bertanggung jawab menjaga gawang. Dalam sebuah adegan, bola melambung, gawang terancam bobol, tapi kepiawaian konyol mereka malah menyelamatkannya, lebih dari yang diharapkan.
Humor juga diberangi sindiran mengenai masalah-masalah saat ini, seperti mafia pendidikan dan penggunaan teknologi yang tak manusiawi. Dalam film, robot yang seharusnya melawan kejahatan malah bikin masalah, sehingga para pahlawan harus mencari solusi kreatif untuk menyelamatkan hari.
Selain cerita yang unik, Warkop DKI Kartun juga diberkahi tampilan visual yang memesona. Animasi 3D yang penuh warna dan detail, sukses menghadirkan nuansa segar sambil menjaga karakter Warkop yang memang sudah melegenda.
Selain Indro, film tersebut juga melibatkan para pengisi suara dari kalangan aktor dan aktris, seperti Jaja Mihardja, Beby Tsabina, dan Tarzan. Gabungnya generasi yang lebih senior dan yang tengah naik daun diharapkan dapat menjembatani kalangan penonton yang lebih luas --- dari yang memang fans Warkop sejak dahulu, hingga kalangan millennial dan Gen Z.
Proyek yang mulai dikerjakan sejak 2018 itu memang punya visi untuk melestarikan humor Warkop sekaligus menghubungkan generasi. Dalam proses kreatifnya, Falcon juga belajar untuk menjaga akar humor Warkop, sambil diberi nuansa sesuai zaman.
Indro menyebut film ini bukan hanya ajang nostalgia, tapi juga sebuah upaya menjaga warisan budaya humor Indonesia. "Anak-anak sekarang mungkin lebih mengenal Warkop dari meme di media sosial. Dengan film animasi ini, kami ingin mengenalkan humor yang lebih luas, sambil memberikan pesan moral yang tak kalah penting," katanya.