Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gejolak Harga Sudah Biasa

26 Januari 2021   14:48 Diperbarui: 26 Januari 2021   14:51 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mekar bunga itu harga-harga di taman

Bertaburan serbuk sari senyuman

Lebah mencumbui bunga madu dilahirkan

Kejujuran menyenangkan hati juga pikiran

Tiada samudera sepi dari gelombang

Tetapi pelayar bersahabat dengan senang

Ayunannya itu dinamika nahkoda tetap tenang

Distribusikan senyum antar jiwa tanpa senggang

Jangan lupa maknai senyawa, asam dan basa

Sejuk, hangat, terik siklus mentari asuh masa

Sesuatu yang hilang di jiwa seolah tak dirasa

Segera sadari kehidupan sepaket suka duka

Putuskan untuk tidak putus asa di jalan berlubang

Tumbuh tinggi besar itu hasil tak gentar ditantang

Rugi teriak, untung senyum, itu nafasnya pedagang

Jangan cemas masyarakat soal makan tak pantang

Daging tetap menu sahabat hidangan di atas meja

Tak dominan teman santap, ada yang sekali-kali saja

Dikala harga tak sahabat wajar dikurangi porsi belanja

Ciutkan dulu lubang pundi-pundi agar hati tak kecewa

Tidak ada gulung tikar hanya kaget hadapi musim

Karena pasokan langka kuranglah kebutuhan lazim

Tenanglah atmosfir segera kondusif beriring iklim

Tahu tempe pun kembali ke khitah lancar dikirim     

*******     

Bekasi, 26/01/21

#Arsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun