Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Masa

5 Desember 2020   06:29 Diperbarui: 5 Desember 2020   06:32 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihatlah kepah-kepah kembang yang berserak

Betapa indah pagi jelang siang makin bersolek

Rekah merona pancaran pesonamu amat molek

Sisa cumbuan liar rembulan pucat di pojok-pojok

Nikmati kini panen bunga-bunga sanjung

Sebelum perawanmu hilang ditelan jaman

Reguklah manis gula-gula asmara nikmat

Sebelum lenyap perjakamu dilumat masa

Bulan kan terus kemilau purnama hanya semalam

Kecantikan memudar mengalir bersama garis-garis

Keperkasaan mengendur seiring kerut-kerut kulit

Tapi kelembutan diulur agar lentur tak kenal musim

Yang tanpa batas ilmu jangkaulah terus tiada henti

Yang tiada usang kebaikkan alirkanlah bak mata air

Yang tiada lemah nafsu kuatkan iman sebagai kendali

Taburkan ramah bagai semilir dalam nafas kehidupan

*******

Bekasi, 05/12/2020

#esawe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun